Masyarakat Ketewel Antusias Vaksin Hewan Peliharaan

Kepala UPT Keswan Wilayah Gianyar, Sukawati, dan Blahbatuh Dinas Pertanian Gianyar, drh Nyoman Arya Darma mengatakan, pencegahan kasus rabies di Bali tidak mengenal hari libur. Vaksinasi dilakukan bersama dokter praktisi dan Yayasan Pecinta Anjing. “Ini permintaan Desa Ketewel karena masuk zona kuning,” ujar drh Nyoman Arya. Vaksinasi rabies gencar dilakukan mulai dari desa zona merah, kuning, hingga desa hijau. “Pelaksanaannya bertahap,” ujarnya. 

Selain vaksinasi hewan penular rabies (HPR), pencegahan rabies juga dengan mensterilisasi anjing betina dan kastrasi bagi anjing jantan. Kegiatan ini dihadiri tim dari Yayasan Pecinta Anjing, Perbekel Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusuma Negara, Kadus se-Desa Ketewel, Babinsa Desa Ketewel Sertu I Wayan Suparta dan Bhabinkamtibmas Desa Ketewel Aiptu I Kadek Sipin Wijaya. Anjing yang divaksin sebanyak 40 ekor.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka mengatakan, sampai akhir tahun 2022, sebanyak 16 desa masuk zona merah rabies. Tahun 2023 meluas ke 9 desa lainnya. “Kemungkinan bisa bertambah jika kesadaran warga tentang hewan peliharaan tidak meningkat,” ungkap Santiarka, Jumat (23/6). Tetangga desa zona merah ditetapkan sebagai desa zona kuning. Kemungkinan saja anjing dari zona merah berinteraksi dengan desa tetangga. “Hal ini yang harus diantisipasi,” jelasnya. Data Dinas Pertanian, jumlah anjing di Gianyar sebanyak 88.824 ekor. Hingga pertengahan Juni 2023 yang tervaksin sebanyak 27.791 ekor. 7 nvi