Buleleng Ajukan 1.281 PPPK
Jumlah usulan pengangkatan PPPK sebanyak 901 formasi guru, sedangkan formasi tenaga kesehatan berjumlah 380 formasi.
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali mengusulkan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini. Sebanyak 1.281 formasi diusulkan sesuai dengan pemetaan kebutuhan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng I Gede Wisnawa, Jumat (30/6), mengatakan dari jumlah usulan itu diprioritaskan untuk guru dan tenaga kesehatan. Sebanyak 901 formasi guru dan 380 formasi tenaga kesehatan.
"Usulan ini kita sampaikan ke Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan-RB) sesuai dengan kebutuhan. Mudah-mudahan semua usulan kita terkabulkan," ucap Wisnawa melalui sambungan telepon.
Khusus untuk kebutuhan tenaga kesehatan, tersebar di 20 unit Puskesmas. Selain juga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, RSUD Giri Emas dan RSUD Tangguwisia. Wisnawa menyebut sejumlah usulan tenaga kesehatan yang formasi tahun lalu masih kosong, kembali diusulkan. Terutama formasi-formasi yang vital seperti dokter spesialis dan dokter umum.
Sedangkan untuk usulan PPPK guru, disebut Wisnawa sesuai dengan pemetaan dan kajian kebutuhan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika menambahkan, usulan pengangkatan PPPK guru sebanyak 901 orang adalah untuk menjawab kebutuhan guru ASN di jenjang SD dan SMP. Usulan guru mata pelajaran dan guru kelas sebanyak 558 orang dan 343 orang guru Bahasa Bali dan Seni Budaya.
Data terakhir Disdikpora Buleleng guru total dari jenjang PAUD, SD dan SMP sebanyak 6.259 orang. Namun yang berstatus non ASN di Buleleng masih tersisa 1.600 orang. Mereka adalah guru honorer yang digaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun kontrak daerah.
"Data guru di Buleleng sangat dinamis. Selain masih ada yang berstatus honorer dan kontrak setiap tahun guru ASN yang pensiun rata-rata 150-200 orang. Ini juga yang menyebabkan persoalan kekurangan guru ASN di Buleleng tidak pernah klop," kata Astika. 7k23
1
Komentar