Garasi Terbakar, Mobil dan Motor Ludes
Diduga karena Percikan Api Dupa, Kerugian Ratusan Juta
Api dupa menyala yang ditinggalkan korban, kemungkinan sempat jatuh membakar perlengkapan upacara di garasinya
NEGARA, NusaBali
Kebakaran terjadi di sebuah bangunan garasi milik warga Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Sabtu (1/7) dinihari. Akibat musibah ini, 1 unit kendaraan berupa sebuah mobil Avanza Veloz, 1 unit motor Yamaha Force dan sebuah sepeda gunung ludes dilahap api. Kerugian ditaksir ratusan juta.
Informasi yang dihimpun NusaBali, peristiwa kebakaran garasi di rumah milik warga bernama I Nyoman Arsa Bawa, 50, diketahui terjadi pada sekitar pukul 02.30 Wita. Selain menghanguskan kendaraan, kebakaran bangunan garasi juga menghanguskan sejumlah barang dagangan berupa perlengkapan upacara adat. Kebetulan garasi korban menjadi satu atap dengan warung tempatnya berjualan.
Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan, kebakaran di garasi rumah korban pertama kali diketahui oleh anak korban bernama I Kadek Riki Saputra, 20. Saat kebakaran, Riki hanya sendirian di rumah. Sedangkan orang tua dan sejumlah keluarganya sedang pergi mengikuti acara keluarga ke Denpasar.
"Saat itu anaknya (Riki,red) tidur di kamarnya. Kemudian dia bangun karena mendengar ledakan dari arah garasi. Setelah keluar, dilihat api sudah membakar plafon bangunan dan bagian belakang mobil," beber Leo.
Mengetahui kebakaran tersebut, anak korban langsung meminta tolong kepada warga sekitar dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Begitu menerima laporan kebakaran itu, 4 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana diterjunkan ke lokasi.
Petugas tiba di lokasi pada pukul pukul 03.00 Wita dan langsung melakukan pemadaman. Alhasil, api berhasil dipadamkan pada pukul 03.30 Wita. "Tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 300 juta," ucap Leo.
Menurut Leo, penyebab kebakaran di garasi itu, diduga berasal dari percikan api dupa. Diduga sebelum berangkat ke Denpasar pada Sabtu (1/7) dinihari sekitar pukul 01.30 Wita, korban sempat sembahyang dan meninggalkan dupa yang masih menyala di pelangkiran (tempat pemujaan) di bangunan garasi yang juga difungsikan sebagai gudang perlengkapan upacara adat itu.
"Api dupa menyala yang ditinggalkan korban kemungkinan sempat jatuh membakar perlengkapan upacara di garasinya itu. Kemudian merembet sampai membakar seisi garasi," ucap Leo. ode
1
Komentar