Syukuri Pekerjaan Tukang Sapu, Meski Cuma Dihonor Rp 989.000
Putu Puspa Renika Sari sudah bela kontingen Jembrana sejak Porprov Bali 2007, namun baru rutin persembahkan medali emas mulai Porprov Bali 2009, 2011,, 2013, hingga 2015
Kisah Ni Putu Puspa Renika Sari, Atlet Panjat Tebing Berprestasi Asal Gumi Makepung
NI PUTU Puspa Renika Sari, 24, termasuk salah satu atlet berprestasi yang mengandalkan hidup dengan jadi tukang sapu. Atlet panjat tebing asal Gumi Makepung yang punya prestasi tingkat Asia ini kini bekerja sebagai tukang sapu di Taman Rekreasi Anak yang berlokasi di belakang Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana.
Pekerjaan sebagai tukang sapi di Taman Rekreasi Anak belakang BKBK Jembrana di Negara ini sudah dilakoni Putu Puspa Renika Sari selama setahun, sejak Oktober 2014. Atlet panjat tebing berusia 24 tahun ini bekerja sebagai tukang sapu dengan status tenaga kontrak di bawah Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) Jembrana.
Untuk pekerjaannya sebagai tukang sapu dengan status tenaga kontrak, Puspa Renika hanya menerima honor sebesar Rp 989.000 per bulan dari pemerintah. Namun demikian, atlet asal Banjar Sawe Rangsasa, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana ini tetap bersyukur atas pekerjaan yang diperolehnya.
“Saya bersyukur sudah dikasi kerja, walaupun hanya tukang sapu. Ya, daripada tidak sama sekali,” tutur Pupa Renika ketika ditemui NusaBali saat perayaan Natal di salah satu rumah pelatihnya di Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kota Negara, Jumat (25/12).
Puspa Renika sendiri merupakan atlet panjat tebing andalan Jembrana, bahkan sempat diandalkan Provinsi Bali dan Indonesia. Terakhir, dia mempersembahkan medali emas, perak, dan perunggu bagi kontingen Jembrana dalam Porprov Bali 2015 di Singaraja. Tradisi meraih emas itu sudah dilakoni Puspa Renika sejak Porprov Bali 2009 di Badung.
Kiprah Puspa Renika sebagai atlet panjat tebing dimulai sejak deia masih duduk di bangku Kelas II SMPN 2 Negara tahun 2005 silam. Kala itu, perempuan kelahiran 25 April 1991 yang akrab dipanggil ‘Boy’ ini direkrut Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jembrana. Dia direkrut setelah FPTI Jembrana melihat bakatnya sewaktu mengikuti ektrakulikuler Siswa Pecinta Alam (Sispala).
Setelah diasah kemampuannya, Puspa Renika kemudian tumbuh menjadi atlet panjat tebing andalan Kabupaten Jembrana dan rutin diterjunkan setiap ajang Porprov Bali sejak 2007. Waktu awal kiprahnya mengikuti Poprov Bali 2007 di Klungkung, dia belum mampu meraih medali.
“Barulah pada Porprov 2009 di Badung, saya dapat medali emas. Tradisi raih emas ini berlanjut dalam Porprov Bali 2011 di Jembrana, Porprov Bali 2013 di Denpasar, dan Porprov Bali 2015 di Buleleng,” kenang Puspa Renika.
Selanjutnya...
Komentar