Syukuri Pekerjaan Tukang Sapu, Meski Cuma Dihonor Rp 989.000
Putu Puspa Renika Sari sudah bela kontingen Jembrana sejak Porprov Bali 2007, namun baru rutin persembahkan medali emas mulai Porprov Bali 2009, 2011,, 2013, hingga 2015
Sebagai tukang sapu dengan status tenaga kontrak Pemkab Jembrana, Puspa Renika rutin beraktivitas setiap pagi dan sore. Dia hanya bekerja Senin sampai Jumat, sementara Sabtu dan Minggu libur. Untuk pagi, dia kadang mulai kerja sejak dinihari pukul 04.00 Wita hingga pukul 10.00 Wita. Sorenya, dia kerja lagi pukul 17.00 Wita, kadang bisa lebih awal mulai pukul 14.00 Wita. Dengan kerja pagi dan sore, dia masih sempat membantu ibundanya jualan canang, selain rutin latihan panjat tebing di Stadion Pecangakan.
Sementara itu, Ketua Harian FPTI Jembrana, Soni Warmayuda, mengakui latar belakang keluarga Puspa Renika memang beda dari rekan-rekannya sesama atlet panjat tebing. Sebagai penaung para atlet panjat tebing di Jembrana, kata Soni, pihaknya sudah berusaha memikirkan keadaan para atlet. Diterimanya Puspa Renika sebagai tukang sapu berstatus tenaga kontrak Pemkab Jembrana pun tak terlepas berkat campur tangannya.
“Kami juga sesuaikan dengan kemapuan, tidak bisa memaksakan. Pemkab Jembrana juga mencari tenaga sesuai kebutuhan. Sulit kalau basic-nya tidak ada, makanya disesuaikan semampunya. Apalagi, lapangan kerja agak sulit,” ujar Soni di hadapan sejumlah atlet panjat tebing Jembrana lainnya.
Menurut Soni, perhatian kepada atlet sebenarnya sudah diupayakan Pemkab Jembrana. Salah satunya, memberikan bonus berupa uang yang dinilai sudah tinggi jika ditakar dari nilai PAD Jembrana. “Tetapi ya kami kadang tetap tidak bisa juga mengunci para atlet kami. Kalau bicara jujur, sebenarnya kebanyakan atlet panjat tebing Bali, asalnya dari Jembrana. Karena kadang ada tawaran lebih tinggi, mereka hijrah ke daerah lain,” ujar pembina olahraga yang juga Kasi Sarana-Prasana Bappeda Jembrana ini. 7 ib diwangkara
Komentar