Tangkal Berita Bohong di Pemilu, Bawaslu Minta Parpol Ajukan Surat Pemberitahuan Kampanye
DENPASAR,NusaBali - Dampak dari informasi tidak benar di media digital (berita bohong,red) sangat berpengaruh pada kelangsungan proses pemilu. Untuk itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali ingatkan parpol (partai politik) peserta pemilu menyampaikan surat pemberitahuan jelang kampanye.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani saat berdialog dengan perwakilan parpol dalam kegiatan ‘Sinergitas Polda Bali dengan Penyelenggara Pemilu dan Partai Politik dalam menghindari Negative Campaign dan Hoax yang digelar Polda Bali, di Denpasar, Selasa (4/7).
Kegiatan dialog dibuka langsung oleh Wakil Direktur Intelkam Polda Bali, AKBP Ida Bagus Ketut Suryadharma dengan mengundang parpol peserta Pemilu 2024. Hadir juga Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan.
Ariyani mengungkapkan, Bawaslu telah bekerjasama dengan pihak facebook dalam mengantisipasi penyebaran informasi hoax dan negative campaign di tengah arus informasi yang begitu deras melalui media digital.
“Informasi bohong itu imbasnya besar sekali dalam menurunkan kredibilitas pemilu kita, kami telah bekerjasama dengan facebook, jika memang ada penyebaran informasi bohong dari akun-akun bodong, kami bisa dengan cepat melakukan takedown akun itu,” ujar Ariyani.
Lebih jauh, Srikandi Bawaslu Bali ini juga menegaskan kepada seluruh parpol peserta Pemilu 2024, saat memasuki tahapan kampanye untuk menyiapkan kelengkapan syarat dalam melakukan kampanye, salah satunya surat tanda pemberitahuan kampanye.
“Sebelum pelaksanaan kampanye nanti, harus disiapkan surat pemberitahuan kampanye, karena ini yang paling pertama kali akan ditanyakan jajaran Bawaslu. Kalau tidak ada surat pemberitahuan ini, akan memicu permasalahan,” tegas Ariyani.
Sementara Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, mengajak parpol untuk tertib dalam melakukan kampanye. Selain itu, pihaknya juga mengajak peserta Pemilu 2024 untuk berkampanye melalui media digital. Menurut Lidartawan, pola kampanye ini juga bisa mengurangi adanya pencemaran lingkungan melalui media baliho. Selain itu, angka penggunaan plastik dalam pembuatan baliho otomatis bisa berkurang. “Pemilih kita banyak kalangan milenial, penyampaian visi misi melalui video itu bagus saat kampanye, untuk mengurangi pencemaran lingkungan," ujar mantan Ketua KPU Bangli dua periode ini.
Kata Lidartawan, pemilih milenial juga sudah cerdas. Mereka ingin juga tahu aksi nyata sosok calon kandidat di pemilu. "Anak sekarang memilih bukan cuma karena tampilan calon, tapi mereka memikirkan apa yang bisa dibuat ketika si calon udah menjabat. Jadi nanti, bukan dihilangkan balihonya, tapi sebisa mungkin dikurangi, mulai dari Bali, masa nggak bisa sih kalau kita bersatu,” ujar Lidartawan. n Nat
Komentar