Menuju Sekolah Penggerak, Kasek Gelar Workshop
AMLAPURA, NusaBali - Sejumlah sekolah mulai menggelar workshop tentang in house training (IHT) menuju implementasi sekolah penggerak tahun ajaran 2023/2024.
Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi guru agar mampu menerapkan pembelajaran berparadigma baru yang berpedoman pada Kurikulum Merdeka.
Kasek SDN 3 Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Ni Luh Sri Suryastini memaparkan hal itu di sela-sela workshop di SDN 3 Padangkerta, Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Rabu (5/7).
Suryastini menambahkan, serangkaian implementasi sekolah penggerak, pihaknya tengah menyusun Kurikulum Merdeka, assessment pembelajaran, dan menganalisis capaian pembelajaran.
Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Belajar itu agar guru mengajar sesuai amanat Kemendikbud dan Ristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Sedangkan, program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, mencakup kompetensi literasi, numerasi, dan karakter siswa. "Dalam implementasi kurikulum ini, anak didik agar melakukan aksi nyata, sesuai tujuannya membentuk profile pelajar Pancasila," jelasnya.
Jelas Suryastini, aksi nyata bisa berupa implementasi bidang toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Tujuan workshop untuk membentuk sumber daya manusia di kalangan guru yang unggul, sebelum memulai pembelajaran tahun ajaran 2023/2024. Langkah ini penting, karena sebelumnya semat terjadi loss learning atau hilangnya pembelajaran karena pandemi Covid-19.
Dengan worshop tersebut, Kepala SDN 3 Padangkerta juga agar memiliki kemampuan dalam mengawal pelaksanaan kegiatan dengan baik. Sedangkan pihak guru agar mampu menyusun rencana pembelajaran, dan siswa bisa belajar dengan rasa menyenangkan dan berkembang sesuai bakatnya.
Sementara itu, Kasek SMPN Satu Atap Desa Besakih I Ketut Sengker, juga tengah menggelar workshop bidang IHT. Tujuanya sama, untuk mengasah kemampuan tenaga guru, agar lebih optimal memberikan materi di saat memulai program sekolah penggerak.
"Kami juga tengah menyiapkan kurikulum merdeka, menjelang pelaksanaan program sekolah penggerak," jelas mantan guru SMPN 2 Rendang ini. Kata dia, peserta IHT mendapatkan paparan materi sangat terbatas, selanjutnya 11 guru langsung menyusun perencanaan pembelajaran.
Untuk diketahui, sejumlah sekolah di Karangasem memasuki tahun ajaran 2023/2024, statusnya naik jadi sekolah penggerak sehingga memulai menggelar workshop IHT. SMP Negeri Satu Atap, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, juga melaksanakan kegiatan yang sama.7k16
1
Komentar