Hujan Terus Guyur Bali di Musim Kemarau, Kenapa?
MANGUPURA, NusaBali.com - Hujan terus mengguyur Bali dalam sepekan terakhir. Padahal, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar sebelumnya memprediksi wilayah Bali akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli 2023.
Hujan mulai melanda sejumlah wilayah Bali sejak Jumat (30/6/2023) lalu. Sempat off pada hari Senin dan Selasa, hujan kembali terjadi pada Rabu (5/7/2023).
Bahkan hujan yang berlangsung intens di Kuta Selatan, menyebabkan timbulnya genangan-genangan air di beberapa titik. Hujan pun masih mengguyur bahkan hingga Kamis (6/7/2023) sore.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengungkapkan secara klimatologis wilayah Bali saat ini memang memasuki musim kemarau.
Namun beberapa hari belakangan ini terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagaian besar wilayah Bali. Ia menyebutkan, kejadian hujan ringan hingga sedang di wilayah Bali disebabkan oleh faktor meteorologi seperti terdapat pola pertemuan angin atau konfluensi di Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hal itu tentunya mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Bali. Selain itu intruksi udara kering dari BBS mampu mengangkat massa udara di depan batas instruksi menjadi lebih hangat dan lembab termasuk di wilayah Bali. Kemudian, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb atau 3.000 meter dan suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar aktara 26 hingga 30 derajat celcius,” terang Cahyo.
Lebih lanjut ia jelaskan, cuaca di wilayah Bali secara umum saat ini diprediksi hujan ringan hingga sedang, terutama di wilayah Bali bagian barat, selatan, tengah, dan timur.
Sedangkan, suhu udara berkisar antara 22 hingga 31 derajat dengan kelembapan udara berkisar antara 65 hingga 95 persen dan tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0.5 hingga 2 meter, di perairan selatan Bali berkisar antara 1.5 hingga 6 meter, di selat Bali berkisar antara 1.5 hingga 5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1.5 hingga 5 meter.
“Prospek cuaca ke depan hingga Jumat (7/7/2023) masih berotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Bali bagian barat, tengah, selatan, dan timur,” tambahnya.
Cahyo pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin dapat terjadi. Serta, masyarakat diminta untuk selalu memperbaharui informasi dari BMKG khusunya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem.
“Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku wisata bahari harap mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Serta agar selalu memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” harapnya. *ris
1
Komentar