BUMN Farmasi Perkuat BIH di KEK Sanur
Kimia Farma Apotek Buka 23 Outlet Baru Seluruh Indonesia
BUMN Farmasi diharapkan mencukupi kebutuhan layanan kesehatan, di antaranya obat-obatan kepada pasien di rumah sakit.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi untuk memperkuat operasional Bali International Hospital (BIH). Saat ini BIH sendiri dalam proses pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar.
"Ini pasti akan menggandeng BUMN Farmasi," kata Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara di sela pembukaan 23 apotek Kimia Farma seluruh Indonesia yang dipusatkan di Denpasar, Bali, Jumat (7/7) seperti dilansir Antara.
Adapun BUMN Farmasi itu yakni Bio Farma, Kimia Farma, Indofarma hingga satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang industri yang berbasis teknologi nuklir untuk kesehatan, PT Inuki (Persero). BUMN Farmasi itu, kata dia, diharapkan mencukupi kebutuhan layanan kesehatan, di antaranya obat-obatan kepada pasien di rumah sakit tersebut.
Aditya menambahkan korporasi milik negara itu memiliki kualitas kelas dunia sejalan dengan proyek rumah sakit internasional yang kini dibangun di KEK Sanur yang total berada di lahan seluas 41 hektare.
BIH yang dibangun di pinggir Pantai Sanur, lanjut dia, akan menjadi rumah sakit yang didukung layanan berkualitas internasional mulai dari dokter hingga peralatan kualitas internasional. Pembangunan BIH dilakukan untuk mengalihkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini kerap berobat ke luar negeri. "BIH ini kami gagas dalam rangka untuk memperkuat devisa negara," ucapnya.
Selama ini diperkirakan setiap tahun ada sekitar dua juta WNI yang berobat ke luar negeri. Akibatnya, potensi devisa negara diperkirakan sebesar Rp 165 triliun diserap fasilitas kesehatan di sejumlah negara.
Nantinya, BIH memiliki beberapa kategori menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, di antaranya rumah sakit khusus masyarakat lanjut usia (manula), jantung, kanker hingga kecantikan.
Sementara KEK Sanur itu mencakup pembangunan rumah sakit internasional (BIH) dan revitalisasi Hotel Inna Grand Bali Beach.
Sejumlah fasilitas di KEK Sanur itu akan diselesaikan secara bertahap yang seluruhnya ditargetkan rampung pada April 2024 dengan menyedot anggaran mencapai Rp 1,4 triliun. Rencananya, hotel di KEK Sanur mulai melakukan pembukaan tahap awal pada September 2023 dan ditargetkan beroperasi penuh pada Januari 2024.
Di sisi lain, Kimia Farma Apotek terus menambah ekspansi pelayanannya di seluruh wilayah Indonesia. Pada, Jumat kemarin bahkan dilakukan grand opening 23 outlet baru (termasuk outlet relokasi) secara serempak dari outlet baru di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar. Grand Opening outlet baru tersebut tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.
Direktur Utama Kimia Farma Apotek, Agus Chandra, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa Kimia Farma Apotek akan terus melakukan ekspansi outlet serta berkolaborasi dengan mitra lain untuk meningkatkan jangkauan layanan dan variasi produk kesehatan kepada masyarakat. "Ini sejalan dengan slogan yang mulai digaungkan, yaitu Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma," katanya.
Dia menyontohkan outlet baru Kimia Farma Apotek Danau Tamblingan, yang berlokasi di Sanur, memiliki kategori produk yang lengkap mulai dari produk khas Bali, travel to go, produk tropical, Bali Nature, travel medicine, Herborist, Selensia serta produk-produk lainnya. Selain itu, outlet baru di Sanur ini sudah melayani klinik virtual dan pemeriksaan mata.
"Khusus untuk 47 outlet di seluruh Indonesia dengan konsep Apotek Plus Klinik Virtual Kimia Farma ini diharapkan makin meningkatkan pengalaman pelanggan Kimia Farma. Apalagi layanan Klinik Virtual Kimia Farma telah terdaftar di Satu Sehat," tambahnya.
Sementara, Direktur Utama Kimia Farma David Utama, menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri BUMN Kimia Farma Group berkomitmen untuk memperluas jangkauan dan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui lebih dari 1.200 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Untuk memperkuat komitmen sebagai pusat produk kesehatan, menurutnya, Kimia Farma terus melengkapi produk dan layanan.
Dari sisi produk, kini outlet Kimia Farma tidak hanya menyediakan obat, tetapi juga produk kecantikan (beauty product) seperti perawatan kulit (skincare) dan kosmetik, produk bayi dan anak seperti popok dan berbagai jenis susu, produk personal care (perawatan diri) untuk kebersihan tubuh, rambut, kulit dan wajah serta alat kesehatan dan produk kesehatan lainnya. 7 ant, cr78
Komentar