Hunter, Moge 'Made in Indonesia' Ternyata Diproduksi di Jimbaran
Unjuk Gigi dalam Safety Riding 2023 yang Digelar Denpom IX/3 Denpasar
Hunter
Sepeda Motor
Denpom
Motoris
Okto Femula
David Broadhurst
Petter Bille
Deden Ika Drajat
Tahura
Monumen G20
DENPASAR, NusaBali.com – Terlihat berseliweran di Bali dalam setahun terakhir, motor gede (moge) dengan label ‘Hunter’ ini ternyata bukan produk impor. Tak disangka Hunter adalah 'made in Indonesia', bahkan memilih Jimbaran di Kabupaten Badung sebagai tempat produksinya.
Lahirnya moge dalam negeri ini berawal dari kegelisahan David Broadhurst yang sudah bermukim di Bali sejak 35 tahun lalu.
“Moge-moge yang ada di Indonesia didatangkan dari luar negeri dalam bentuk sudah jadi. Kenapa di Indonesia tidak bisa melakukannya, padahal punya kemampuan sumber daya,” cetus Co-Founder sekaligus Chief Technical Officer (CTO) Hunter Motorcycles Indonesia.
Karena itulah sejak empat tahun silam, pria kelahiran Perth Australia yang sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) ini menyiapkan produksi moge. Bahkan, ia memilih Bali sebagai pusat produksi moge dengan kapasitas mesin 250 cc hingga 500 cc tersebut.
Model moge yang sudah dihasilkan dari pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Kampus Unud nomor 110 Jimbaran, Kuta Selatan antara lain Rebel, Diablo, Outlaw, Prostreet, Maverick, dan Scrambler.
Kuda besi inilah yang pada Sabtu (8/7/2023) siang tampil pada event ‘Safety Riding 2023’ di kawasan Monumen G20 Tahura Mangrove Denpasar Selatan yang diinisiasi Denpom IX/3 Denpasar berkolaborasi dengan Hunter Motorcycles Indonesia.
David Broadhurst mengatakan jika intensitas produksi baru dilakukan sejak setahun terakhir, setelah sebelumnya menyiapkan segala sesuatunya, termasuk perizinan.
Pria yang juga Direktur Utama PT Indo Pasific Net ini menegaskan ingin memastikan kualitas yang diberikan bagi penggemar moge di Indonesia adalah yang terbaik.
Untuk Maverick 500 cc misalnya, ia mengakui jika benchmark produksi harus melihat produk yang sudah ada di pasar. Pria paruh baya yang fasih berbahasa Indonesia itu pun tak mengelak jika merujuk pada Honda CBR 500 cc.
Yang pasti dengan produksi dilakukan di Indonesia, lanjut David, maka biaya produksi bisa ditekan, termasuk menghilangkan beaya masuk ataupun impor. “Kami juga memilih komponen-komponen terbaik. Pada sistem kelistrikan misalnya, kami menggunakan Bosch,” tutur pria yang pertamakali datang ke Bali menggunakan yacht ini.
Sementara untuk banderol harga termurah untuk sebuah moge Hunter adalah Rp 80 juta, sedangkan untuk versi full touring moge 500 cc dibanderol Rp 215 juta. Tentunya harga ini ‘lebih bersahabat’ bagi moge lovers ataupun para pecinta touring.
“Kami juga tetap menyediakan pembelian secara kredit bekerjasama dengan BNI, BCA, Adira dan banyak perusahaan leasing lainnya,” ujar David Broadhurst.
Sementara itu Komandan Denpom IX/3 Letkol CPM F Okto Femula menyebutkan bahwa kegiatan kali ini dilaksanakan dalam rangka HUT Polisi Militer Ke-77 yang salah satunya adalah safety riding.
“Beberapa motor mengalami perkembangan teknologi, karena itulah diperlukan pelatihan supaya rider dan motoris punya kelebihan. Harapannya, melalui pelatihan ini tidak sekadar bisa naik motor, melainkan juga bisa kendarai dengan baik dan aman. Inilah yang kita tuju dan sasar,” kata Letkol CPM F Okto Femula.
Pada program Safety Riding 2023 ini turut terlibat 50 personel dinas, mulai dari Denpom, POMAL, POMAU, Dishub dan DLLAJR. Selain itu dari non dinas, turut digandeng 30 orang dari komunitas roda dua lainnya.
Terlihat hadir juga dalam kegiatan ini President Direktur PT Hunter Motorcycles Indonesia Petter Bille dan Danyonif 900 Raider Letkol Inf Deden Ika Drajat.
Komentar