Menengok Usaha Belajar Selancar di Legian yang Banyak Diminati Turis Mancanegara
MANGUPURA, NusaBali.com – Pantai di wilayah Bali selatan memang terkenal akan ombaknya yang cocok untuk berselancar atau surfing. Salah satunya Pantai Legian, Kuta yang menjadi tempat favorit para surfer untuk menaklukkan ombak.
Bagi pemula, surfing bukan olahraga yang asal-asalan, melainkan membutuhkan teknik untuk bisa menaklukan ombak. Berangkat dari permasalahan tersebut, I Wayan Gede Resa Arya membuka les berselancar untuk turis yang ingin belajar surfing.
Wayan Resa mengungkapkan para customernya didominasi oleh turis asal Australia dan Inggris Raya. Namun, tak jarang juga ia melayani customer dari wisatawan lokal.
“Beberapa ada yang sudah punya skill di skateboard atau snowboard karena olahraganya hampir sama seperti surfing jadi lumayan bisa. Tetapi ada juga yang tidak bisa berenang ikut coba dan saya jamin di tempat tempat saya ini paling aman untuk surfing,” terangnya saat ditemui di Pantai Legian, Kuta, Badung, Bali pada Sabtu (8/7/2023) sore.
Setidaknya, setiap hari ia bisa melayani empat sampai enam orang per hari. Bahkan pada saat high season liburan sekolah, ia bisa melayani 20 orang dalam satu hari. Tak hanya lelaki, perempuan pun banyak yang suka olahraga ekstrem ini. Mereka berusia rata-rata 5 sampai 60 tahun.
Harga belajar surfing untuk wisawan lokal dan asing pun berbeda. Ia mematok harga Rp 150 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 200 ribu untuk wisatawan asing. Sedangkan, untuk privat dipatok Rp 250 per orang, masing-masing akan belajar surfing selama 90 menit. Para tamu yang menyewa juga sudah mendapatkan papan surfing, tali surfing, dan juga baju khusus surfing.
“Sistem les surfing di saya itu booking, jadi biasanya minimal empat hari sebelum surfing dan juga tergantung ombak dan situasi di pantai. Serta di sini minimal satu instruktur itu mengajar 2 orang,” ucap pria pemilik usaha Ramp Surf Explore sejak 2021 lalu.
“Selama ini kendalanya hanya ada murid yang takut sama ombak atau takut jatuh. Jadi kalau mau belajar surfing itu intinya harus percaya diri dan punya rasa belajar yang tinggi,” tutur pria kelahiran 17 November 1996 itu.
Ia juga merekomendasikan, sebaiknya para pemula belajar surfing selama dua hari sekali. Sebab, olahraga ekstrem termasuk olahraga yang berat dan menguras banyak tenaga. Di samping itu, ia mengungkapkan surfing sangat cocok untuk seseorang yang ingin mengencangkan otot dan untuk menurunkan berat badan.
“Tidak direkomendasikan belajar surfing setiap hari karena surfing itu buat badan capek dan lelah, jadi perlu jeda satu hari. Tetapi surfing ini bagus untuk menyehatkan badan karena semuanya gerak, mulai otak, kaki, dan tangan,” ungkapnya.
Ditanya soal kiprahnya dalam berselancar, Wayan Resa menceritakan dirinya sudah aktif berselancar sejak ia belia di umur delapan tahun. Bahkan Wayan Resa mebeberkan bahwa dulunya dia adalah seorang atlet selancar yang aktif mengikuti berbagai perlombaan sampai umur 15 tahun.
Namun, kiprahnya terhenti karena harus memfokuskan diri menjadi chef di Amerika di umurnya yang ke-20 tahun. Akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, ia pun memutuskan untuk kembali ke Bali dan berselancar lagi.
Singkat cerita, ia membagikan keseharian berselancarnya di TikTok miliknya. Video singkat itu pun menggugah para pengikutnya untuk berlatih selancar dengannya. Sejak komentar positif Wayan Resa dapatkan, ia pun mantap membuka jasa les selancar pada tahun 2021.
“Usaha ini sejak 2021 gara-gara TikTok, saya iseng upload video surfing, jadi orang-orang pingin belajar surfing. Jadi saya buka kelas surfing hingga sekarang,” tutupnya. *ris
Komentar