Penyeberangan Padangbai - Lembar Normal
AMLAPURA, NusaBali - Aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem - Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan sebaliknya, berlangsung normal. Kenormalan ini sejak Minggu (9/7) pukul 08.00 Wita, pasca cuacu buruk di perairan sekitar.
Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Padangbai BPTD (Badan Pengelola Transportasi Darat) Wilayah XII Bali I Nyoman Sastrawan, memaparkan hal itu kepada NusaBali di ruang kerjanya, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (9/7).
Kata Sastrawan, berdasarkan ramalan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), kondisi cuaca di Selat Lombok bagian selatan, dengan langit berawan, hembusan angin cukup kencang 4 - 20 knot, dan tinggi gelombang 2,5-4,0 meter. Sedangkan cuaca Selat Lombok bagian utara, dengan kecepatan angin 2-25 knot, dan tinggi gelombang 1,25 meter-2,5 meter.
"Kini, jadwal keberangkatan kapal kembali normal dari sebelumnya sempat ada antrean penumpang di ruang tunggu," tambahnya.
Tercatat, jadwal selama 24 jam sebanyak 13 kapal atau 13 trip yang beroperasi, shift I pukul 08.00 Wita - 20.00 Wita sebanyak 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita - 08.00 Wita ada 6 kapal. Sebenarnya, kapal melayani penyeberangan Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar atau sebaliknya, sebanyak 26 kapal.
Sehari sebelumnya, Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, menghentikan aktivitas berlayar di Selat Lombok, baik untuk kapal cepat maupun kapal ferry. Sebab, angin kencang, gelombang tinggi dan terjadi ombak pantai, sangat membahayakan untuk berlayar.
Kepala Seksi KBPP (Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli) KSOP Padangbai I Made Budha, memaparkan hal itu. Budha memberhentikan aktivitas berlayar sejak Jumat (7/7) pukul 09.00 Wita, sesuai surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Balai Transportasi Darat Kelas II NTB Kementerian Perhubungan, melalui Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II NTB Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Lembar, Koda Pahlianus Nelson.
Di bagian lain, Kepala Jaga KSOP Padangbai I Nyoman Parwata mengakui, kapal ferry mulai beroperasi. "Baru kapal ferry yang beroperasi, sedangkan kapal cepat belum bisa beroperasi," jelas I Nyoman Parwata.
Sebab, untuk mengoperasikan kapal cepat, gelombang di laut mesti ketinggiannya di bawah 2 meter. Selama ini aktivitas keberangkatan dan berlabuh kapal cepat di Dermaga Rakyat Padangbai, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis.
Kapal ferry yang beroperasi di dua dermaga, mulai memberangkatkan penumpang dan melayani bongkar muat. Selama tidak terjadi ombak pantai, maka bongkar muat tetap lancar.7k16
Komentar