Diguyur Hujan, Tembakau Terancam Gagal Panen
GIANYAR, NusaBali - Tanaman tembakau di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar terancam gagal panen. Kalaupun masih bisa dipanen, harganya diprediksi anjlok. Tanaman tembakau terancam gagal panen karena diguyur hujan deras.
Petani di Desa Sukawati mengaku khawatir gagal panen. Jika terus diguyur hujan maka hasil panen tidak maksimal. “Harga juga bisa turun, semoga tidak hujan lagi," ujar petani yang namanya enggan dikorankan, Minggu (9/7).
Kabid Umum Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Gianyar, I Gusti Nyoman Raka mengatakan, petani di Desa Sukawati telah terbiasa menanam tembakau pasca panen padi. Tanaman tembakau ditanam pada musim kemarau. Gusti Raka menambahkan, mengenai hujan dan pengaruhnya terhadap tembakau tergantung pada drainase. Jika drainase kurang baik maka tanaman akan terendam. "Akibatnya tanaman akan layu jadi busuk akar terserang cendawan atau jamur, tapi kalau drainasenya bagus sirkulasi air mengalir akan sedikit tahan," ujar Gusti Raka.
Tanaman tembakau petani hampir panen. Menurutnya tidak akan gagal panen. Hanya saja cuaca akan menurunkan kualitas tembakau. "Kalau gagal panen tidak. Tanaman sudah umur mendekati panen, masih bisa panen, tapi produksinya akan turun dan mutunya kurang. Kalau tidak ada hujan besok sudah ada yang panen mohon doanya semoga hujan bisa berhenti," harapnya.
Kualitas tembakau Sukawati cukup dikenal di masyarakat lokal. Menurut pecinta tembakau, rasa tembakau Sukawati mumpunyai ciri khas. Biasanya dinikmati kalangan tua untuk susur (mengelum). "Ada pengepul untuk pasar lokal Bali karena hasilnya tembakau rajangan untuk masyarakat Bali sebagai susur dan untuk upacara adat," jelas Gusti Raka. 7 nvi
Komentar