Tembok Tebing DTW Pura Uluwatu Roboh
Tembok tebing DTW Pura Uluwatu roboh diperkirakan karena air hujan menggerus dasar tembok, sehingga tidak kuat lagi menahan beban sehingga roboh.
MANGUPURA, NusaBali
Cuaca ekstrem hujan deras yang disertai angin kencang beberapa hari belakangan ini mengakibatkan tembok pembatas tebing di DTW Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung roboh pada Sabtu (8/7) lalu.
Tembok yang berada tepat di sebelah Utara patung Danghyang Nirarta itu roboh sepanjang sekitar 10 meter. Peristiwa robohnya tembok itu sudah dilaporkan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta membenarkan terkait adanya salah satu titik tembok pembatas tebing yang roboh tersebut. Kejadian itu, lanjut Sumerta terjadi saat Tumpek Wariga pada Saniscara Kliwon Wariga, Sabtu (8/7). Kondisi cuaca saat itu hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan tembok sepanjang 10 meter itu roboh. Untungnya, saat kejadian tidak ada aktivitas mencolok di sekitar titik roboh, sehingga tidak ada korban jiwa.
"Kejadiannya sore hari. Ya, itu disebabkan cuaca ekstrem hujan dan angin kencang yang secara terus menerus terjadi sepekan belakangan ini," ujar Sumerta, Senin (10/7).
Dia merinci, tembok yang roboh itu diperkirakan karena aliran air hujan mengalir terus menerus dan menggerus dasar tembok, sehingga tidak kuat lagi menahan beban dan roboh. Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak terkait, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Dinas Pariwisata, dan perangkat terkait lainnya.
"Setelah kejadian langsung saya koordinasikan dengan dinas terkait. Hal ini semata agar segera ditangani," ucap Sumerta. Sumerta menambahkan dirinya sudah menyampaikan kepada prajuru adat untuk memasang kawat berlapis agar wisatawan yang melintas aman. Apalagi, wisatawan yang sedang swafoto agar lebih aman.
Sumerta menyebut pihaknya akan segera melakukan perbaikan terhadap tembok pengaman tebing yang roboh, lantaran Pura Uluwatu banyak dikunjungi wisatawan. "Dugaan roboh itu karena rembesan air yang masuk melalui celah-celah tangga. Karena keterusan, makanya bagian dasarnya rapuh dan roboh," kata Sumerta.
Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Darma membenarkan adanya laporan dari Perbekel Pecatu atas kebencanaan yakni tembok roboh di kawasan Pura Uluwatu. Menurut dia, laporan diterima pada Sabtu sore dan baru dilakukan assessment pada Minggu (9/7). Dari hasil pemeriksaan itu, bahwa tembok yang roboh diperkirakan sepanjang 15 meter dengan tinggi tembok 2 meter.
"Sudah kami terima laporannya dan saya sudah koordinasikan dengan perbekel untuk komunikasi dengan Bendesa Pecatu agar segera melakukan permohonan penanganan," kata Wayan Darma.
Dijelaskannya, BPBD melakukan penanganan terhadap kerusakan yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem setelah ada pengajuan dari Desa Adat Pecatu. Hal ini juga sudah tertuang dalam peraturan yang ada. Maka, saat ini pihaknya masih menunggu permohonan yang dilayangkan oleh desa adat.
"Kami masih menunggu, nanti kalau sudah ada permohonan langsung disikapi. Untuk total kerugian itu sekitar Rp 50 juta," ucap Wayan Darma. 7 dar
1
Komentar