Sampah Kayu Pengaruhi Kualitas Air Baku Spam Petanu
Selama air tidak mengalir, warga memanfaatkan fasum perumahan berupa pompa air.
GIANYAR, NusaBali
Tumpukan sampah kayu pasca hujan diangkat menggunakan alat berat di Spam Petanu, Banjar Gelumpang, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (11/7). Kayu-kayu tersebut hanyut disapu derasnya arus sungai pasca hujan lebat di daerah hulu. Kondisi ini turut mempengaruhi kualitas air baku Perumda Tirta Sanjiwani Kabupaten Gianyar.
Sejumlah pelanggan di Perumahan Taman Nuansa Desa Tojan, Kecamatan Blahbatuh terdampak. Air tidak mengalir selama 5 hari. Perumda Tirta Sanjiwani telah memberikan layanan darurat menggunakan mobil tangki. Namun layanan mobil tangki tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga karena air terbatas. “Air mati sejak Jumat lalu sampai hari ini. Ada layanan mobil tangki namun terbatas pengambilan airnya. Jadi gak bisa mengakomodir kebutuhan warga," ujar warga setempat, Windy.
Windy mengatakan, selama air tidak mengalir warga memanfaatkan fasilitas umum perumahan yang menggunakan pompa air. Selain itu, warga yang punya sumur bor juga membantu warga dengan membagikan airnya. "Kadang ambil air di fasum perumahan karena di situ ada pompa air. Biasanya warga yang punya sumur bor sering berbagi," ujarnya.
Humas Perumda Tirta Sanjiwani Gianyar, Desak Mayomi membenarkan saat ini masih terjadi gangguan pelayanan di Desa Tojan. Penyebab gangguan akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan volume air sungai di bendungan Spam Petanu tinggi dan kotor sehingga tidak bisa memproduksi air. Selanjutnya terjadi penumpukan sampah yang sudah ditangani dari BWS (Balai Wilayah Sungai) Bali Penida. Pekerjaan selanjutnya, BWS Bali Penida memperbaiki bendungan yang rencananya dibuatkan kisdam untuk menangani kebocoran pada bendungan. “Terkait terganggunya pelayanan air bersih, PAMTS melayani dengan mobil tangki pada daerah yang terdampak," ujar Desak Mayomi.
Dirtek Perumda Tirta Sanjiwani, I Wayan Suastika menambahkan, saat ini BWS Bali Penida sedang melakukan pekerjaan pembersihan batang kayu dan sampah di depan pintu intake karet bendungan. "Pasca banjir reda, level air turun tapi intake terhalang sampah batang pohon. Saat ini masih dibersihkan. Karena ada batang kayu yang besar, pembersihan menggunakan crane," ujar Suastika.
Rencana perbaikan bendungan dengan membuat kisdam agar perbaikan kebocoran bisa dilakukan, karena posisi bocornya agak ke tengah. “Kemarin sudah diinspeksi oleh rekanan BWS yang akan melaksanakan perbaikan kebocoran. Tahap awal pembuatan kisdam kami masih menunggu informasi dari BWS," imbuhnya. Suastika mengatakan, telah melakukan berbagai upaya mengatasi gangguan pelayanan akibat bencana alam. "PDAM Gianyar sudah berupaya memitigasi gangguan Spam Petanu dengan menggilir pelayanan agar pelanggan tetap dapat air pada jam-jam tertentu, dan menampungnya untuk cadangan selama tidak mendapatkan giliran," ujar Suastika. 7 nvi
1
Komentar