Proyek Penataan Pesisir Pantai Tanjung Benoa Dikeluhkan, BWS Bali Penida Warning Kontraktor
MANGUPURA, NusaBali - Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida memberikan peringatan keras dan evaluasi terhadap kontraktor yang melakukan pengerjaan proyek adaptasi Pantai Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Hal ini seiring adanya keluhan dari masyarakat yang menilai proyek yang masuk dalam paket 3A Adaptasi Pantai Nusa Dua - Tanjung Benoa - Sanur itu dikerjakan secara 'tidak semestinya' dan menempatkan sejumlah material tanpa mempertimbangkan estetika di kawasan yang dikenal dengan aktivitas pariwisata bahari itu.
Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) PJSA Balai Wilayah Sungai Bali Penida I Wayan Riasa, menyatakan sangat memaklumi keluhan dari masyarakat dan tokoh di Tanjung Benoa. Keluhan itu sudah ditindaklanjuti dengan memberikan peringatan keras serta mengevaluasi kontraktor yang mengerjakan proyek. Selain itu, kontraktor juga diingatkan agar bekerja dengan memperhatikan dinamika di lapangan.
"Kami telah memperingatkan pihak terkait dan bertanggungjawab atas pengerjaan di lapangan. Masukan masyarakat untuk mengevaluasi rekanan akan menjadi pertimbangan kami ke depannya," kata Riasa, Selasa (11/7).
Menurut Riasa, penataan di pesisir Tanjung Benoa sebenarnya tidak mengalami kendala berarti. Hal ini dikarenakan masyarakat di sana sangat mendukung dan pihaknya telah mempertimbangkan dinamika wilayah. Berdasarkan masukan warga, pengerjaan dimulai pukul 15.00 Wita sampai 18.00 Wita.
Hal ini dikarenakan di lokasi pengerjaan juga ada aktivitas pariwisata. Dia berharap dukungan dari masyarakat masih tetap terjalin dengan baik, walaupun sempat terjadi keluhan dan kekecewaan di lapangan. Dia juga tidak menampik kalau pengerjaan itu terlalu kompleks karena harus memperhatikan aktivitas pariwisata yang baru bangkit setelah dilanda pandemi.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami optimistis pengerjaan proyek dapat terselesaikan sesuai target. Pengisian pasir ditarget sampai akhir Juli ini, sedangkan pengerjaan pada sisi darat berlangsung sampai akhir September 2023," ucap Riasa.
Pengerjaan proyek di Pantai Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan itu ditarget rampung September 2023. Adapun proyek di sana berupa penambahan pasir, pembuatan balai nelayan, pemasangan paving di area parkir bus dan Pura Prajapati, pembuatan dua candi bentar, wantilan, dan pembuatan jalan setapak.
Saat ini, semua pasir yang akan dipergunakan untuk menata pesisir yang abrasi telah dikumpulkan di tempat penampungan sekitar lokasi. Namun hal itu belum bisa dilakukan karena masih menunggu batu revertmen. "Untuk pasirnya diambil dari gundukan pasir pantai di Tanjung Benoa dan sisanya dari tempat penampungan pasir kita yang ada di Pantai Mertasari, Sanur," sebutnya
Sementara untuk pembuatan balai nelayan sudah dikerjakan 3 unit, dari 6 unit yang diadakan. Untuk pemasangan paving, saat ini masih menunggu proses pencetakan. Begitu pula terkait kayu jati yang akan menjadi pilar balai wantilan, juga masih didatangkan dari Jawa. Untuk pengerjaan jalan setapak, hal itu tidak sepenuhnya dilakukan. Pengerjaan hanya menyentuh pada sisi selatan. Nantinya pengadaan jalan setapak rencananya akan dilanjutkan oleh pihak desa adat.
Di sisi lain, untuk penataan di Pantai Selagan Nusa (Nusa Dua) secara kasat mata sudah selesai dikerjakan. Namun hal itu belum bisa dipastikan progresnya karena masih menunggu hasil pengukuran pihak pelaksana. Untuk pengerjaan jalan setapak yang rusak, hal itu nantinya akan dikerjakan oleh pihak ITDC selaku pengelola kawasan.
"Saat ini pekerjaan masih difokuskan di Pantai Tanjung Benoa, setelah itu dilanjutkan ke Pantai Merta sari untuk pengisian pasir pada bulan Agustus. Hingga nantinya ketiga proyek yang masuk dalam Paket 3A Adaptasi Pantai Nusa Dua - Tanjung Benoa - Sanur itu selesai pada akhir September 2023,€ ujar Riasa. 7 dar
1
Komentar