60 Hektare Sawah Terancam Kering
GIANYAR, NusaBali - Saluran irigasi tertutup material longsor di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar. Sekitar 60 hektare sawah di dua subak yakni Subak Dukuh dan Subak Pinjul terancam kering.
Krama subak bersama Tim Respon Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Gianyar berupaya melakukan pembersihan, Rabu (12/7).
Masyarakat setempat, I Wayan Buda Antara, mengatakan sekitar 60 hektare lahan sawah bisa terdampak kekeringan jika material longsor tidak teratasi. “Kedua Subak sedang memasuki musim olah tanah persiapan musim tanam. Makanya sangat memerlukan air,” ujar Wayan Buda. Material longsor di saluran irigasi cukup menguras tenaga krama subak. Dalam sehari krama subak dibantu BPBD Gianyar baru bisa menyelesaikan satu titik longsor.
Terdapat empat titik longsor yang saling berdekatan. “Kemarin gotong royong krama subak baru bisa menyelesaikan satu titik longsor,” kata Wayan Buda. Hingga saat ini air belum bisa mengalir. BPBD masih berupaya melakukan pembersihan. Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba, mengatakan terdapat 46 titik bencana yang disebabkan cuaca ekstrem. Kerugian yang dialami mencapai Rp 15 miliar.
BPBD Gianyar fokuskan semua regu segara mengatasi material longsor. Sebab para petani sedang memasuki musim tanam. “Beruntung dibantu oleh tenaga dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Dari volume longsor, penanganan baru bisa selesai besok. Dua lokasi longsor yang volumenya lumayan besar. Semua regu fokus di Kendran karena petani akan tanam padi,” ujar Ida Bagus Suamba. 7 nvi
Komentar