Kader Senior Golkar Dorong Munaslub
Pertanyakan Putusan Munas Soal Pencapresan Airlangga Hartarto
Bagi Ridwan, Munaslub tidak haram. Melainkan halal, karena untuk mengubah keputusan Munas adalah melalui Munaslub.
JAKARTA, NusaBali
Kader senior Partai Golkar yang tergabung dalam Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar, Lawrence TP Siburian menyerahkan surat terbuka kepada Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7). Salah satunya isi surat terbuka tersebut adalah mendorong agar segera digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Melalui Munaslub itu, menurut Lawrence, Ketum Golkar, Airlangga Hartarto harus mempertanggungjawaban putusan Munas yang menetapkan dia sebagai calon presiden (capres). Namun, sampai saat ini belum diumumkan sehingga peluangnya semakin tipis. Melalui Munaslub pula dapat diagendakan pergantian ketum. "Keputusan Munas yang menetapkan dia (Airlangga Hartarto,red) sebagai capres harus dipertanggungjawabkan melalui Munaslub. Dia jangan buang badan dan menyepelekan itu, sehingga kami mengirim surat terbuka ini agar digelar Munaslub. Melalui Munaslub pula bisa mengganti Airlangga demi kebesaran dan kemajuan Golkar," ujar Lawrence.
Lawrence mengatakan, dari berbagai survei menunjukan Partai Golkar turun terus. Padahal, Partai Golkar dikenal sebagai partai besar, tapi saat ini menjadi partai menengah. Bahkan, kelak bisa menjadi partai gurem. Terlebih sampai sekarang Airlangga belum menyampaikan pasangannya untuk maju ke Pemilu 2024 nanti.
Hal itu, kata dia, terkesan Ketum Airlangga tidak berbuat apa-apa. Keputusan Munas sendiri sudah tahun 2020, sementara saat ini sudah berlalu di tahun 2023, sehingga sudah berjalan tiga tahun. Sementara partai-partai lainnya telah merapat ke calon lain. Memang, lanjut pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI ini, masih ada harapan dengan PAN. "Kalau Airlangga mengatakan, Agustus akan mengumumkan pasangan capres, itu omong kosong. Apa yang mau diumumkan dan mau koalisi dengan siapa. Paling hanya dengan PAN, tapi kalau maju pasti kalah. Apa ada yang mau maju, kalah?," terang pria yang sudah 46 tahun menjadi kader Partai Golkar ini.
Sementara Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menyatakan, surat terbuka dari Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar itu akan dia teruskan sesuai mekanisme. "Saya terima aspirasi dari Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang akan saya teruskan kepada instansi Dewan Pakar dan untuk selanjutnya kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar dalam rangka penyelamatan Partai Golkar pada Pemilu 2024," imbuh Ridwan.
Bagi Ridwan, Munaslub tidak haram. Melainkan halal, karena untuk mengubah keputusan Munas adalah melalui Munaslub. "Putusan Munaslub itu, sesuatu yang jangan diharamkan. Saat zaman Harmoko ada Munaslub yang menghasilkan Akbar Tanjung. Airlangga pun, merupakan hasil dari Munaslub," kata pria yang juga duduk di Komisi VII DPR RI ini. k22
Komentar