Mesin Parkir Elektronik Macet
Dishub Susah Cari Vendor
TABANAN, NusaBali - Dinas Perhubungan (Dishub) Tabanan sedang memaksimalkan kinerja mesin parkir elektronik. Sejak Februari 2023 lalu, mesin tak berfungsi karena Dishub kesulitan mencari vendor untuk kerja sama terkait jaringan.
Seperti diketahui Pemkab Tabanan telah memasang 15 mesin parkir elektronik di ruas jalan yang ada di Tabanan. Diantaranya dipasang di Jalan Gajah Mada Barat sebanyak 4 unit, Jalan Gajah Mada Timur sebanyak 4 unit, Jalan Gunung Batur ada 2 unit, Jalan Melati ada 1 unit, kemudian Jalan MH Tamrin sebanyak 4 unit. Total mesin parkir yang terpasang sebanyak 15 unit.
Mesin parkir elektronik dipasang sebagai bagian dari menekan angka kebocoran dari sisi pendapatan parkir. Sementara dari segi kegunaan, masyarakat enggan membayar parkir elektronik karena dinilai ribet. Selain itu tempat pemasangan tidak sesuai karena berada di kawasan terbuka, sehingga pengguna kendaraan masih asik membayar parkir secara manual.
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Murdika seizin Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan sedang melakukan kajian untuk mengoptimalkan kembali penggunakan mesin parkir elektronik. "Sejak Februari 2023 sudah tidak berfungsi. Sebab masih menunggu vendor untuk diajak kerjasama terkait jaringan, namun vendor belum ada yang melakukan penawaran," jelasnya, Kamis (13/7).
Disebutkan penawaran kerja sama kepada vendor sudah diajukan Februari 2023 agar bisa mesin parkir elektronik berfungsi. Padahal kondisi mesin parkir masih bagus artinya ketika vendor kerja sama mesin masih siap berfungsi maksimal. "Vendor yang diajak kerja sama sebelumnya belum mau melakukan kerja sama untuk tahun ini. Jadi kita masih menunggu," katanya.
Dia menjelaskan mesin parkir elektronik yang sudah dipasang ini penggunaannya menggunakan jaringan. Sama halnya dengan smartphone harus berisi kartu. "Jadi kami masih mencari solusi agar layanan parkir tetap berjalan, atau jika memungkinkan, menggunakan solusi digital yang dapat mendukung fungsi mesin tersebut. Mesin ini tidak dapat dipindahkan begitu saja karena terkait dengan jaringan," tandasnya.
Sementara terkait kurangnya perhatian masyarakat terhadap mesin parkir elektronik, pemerintah akan mencari solusi untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat menggunakannya di masa depan. Jika menggunakan transaksi dengan uang elektronik, strategi pendidikan dan sosialisasi akan dicari untuk membiasakan masyarakat menggunakan sistem tersebut.
"Yang jelas, saat ini kami masih berfokus untuk mencari alternatif yang dapat menggantikan fungsi mesin yang belum berjalan dengan maksimal. Kami sedang melakukan analisis mengapa belum ada vendor yang mengajukan penawaran kerjasama," aku Murdika.
Dan sekarang jelas dia semasih mesin belum berfungsi, Dinas Perhubungan kembali melakukan pemungutan parkir secara manual untuk mencapai target pendapatan. "Sekarang memang ke manual dulu untuk pemungutannya," tandas mantan Camat Kediri ini. 7des
Komentar