Warga Demo Proyek Sutet di Desa Tinga-Tinga
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah warga Banjar Dinas Pungkukan, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng menggelar unjuk rasa memprotes pembangunan Gardu Induk (GI) saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) milik PT PLN (Persero) di eks Kampung Barokah, wilayah Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (13/7) pagi.
Warga melakukan unjuk rasa yang intinya menuntut agar pihak PLN menghentikan proses pengerjaan pembangunan gardu induk Sutet sebelum tercapai kesepakatan dengan mereka. Mereka membawa spanduk yang berisi penolakan atas rencana pembangunan gardu induk karena dianggap sangat dekat pemukiman mereka.
Warga menyuarakan penolakan dibangunnya gardu induk melalui bentangan poster, di antaranya "Tegakkan UU PPLH No 32/2009", "Bikin Gardu Ingat Amdal", dan "Pak Presiden, Menteri, dan DPR Yang terhormat, Selamatkan Pemukiman Kami dari Gardu Induk".
Sekitar pukul 08.00 Wita warga bergerak menuju lokasi rencana pembangunan gardu induk. Koordinator unjuk rasa Fathurrahman melakukan orasi mengingatkan pihak-pihak untuk menghormati keberadaan warga sekitar atas rencana dibangunnya gardu induk di sekitar perkampungan mereka.
"Kami memberikan ultimatum kepada para pihak agar memperhatikan soal Hak Azasi Manusia (HAM) jika memaksa gardu induk tetap dibangun di lokasi ini," tegasnya.
Ia juga meminta pelibatan masyarakat terkait akan dibangunnya gardu induk dengan mengacu beberapa surat rujukan dan kesepakatan saat penyampaian pendapat masyarakat. "Ada 12 item perjanjian antara warga dengan PLN sebelumnya, salah satunya PLN berjanji akan menggusur area terdekat sebanyak 27 KK seandainya gardu induk jadi dibangun, kami masih pegang perjanjian itu," katanya.
Sebelumnya, warga juga sempat bersurat kepada Bupati Buleleng, DPRD Buleleng, Direktur PLN Jawa Bagian Timur dan Bali, Kejaksaan Negeri Buleleng, Kapolres Buleleng serta Dandim 1609/Buleleng. Dalam surat tartanggal 5 Juli 2023 tersebut warga menyampaikan sejumlah keluhan dan ketakutan terhadap rencana dibangunnya gardu induk itu.
Adapun pelaksana kegiatan telah melakukan pekerjaan pembangunan jalan akses warga dan pagar keliling gardu induk Sutet 150 kilovolt (KV). Warga Banjar Dinas Pungkukan, Desa Celukanbawang, yang bermukim di wilayah penyanding gardu induk SUTET tersebut merasa keberatan.
"Sebelum ada penyelesaian masalah atau kesepakatan yang selama ini belum menemukan titik temu dengan warga penyanding dan karena belum ditemukan kesepakatan bersama maka kami sebagai penyanding mohon agar tidak melakukan kegiatan apapun bentuknya," kata warga dalam surat tersebut.
Warga mengkhawatirkan gardu induk Sutet yang dibangun di dekat pemukiman mereka akan mengancam kesehatan akibat radiasi yang ditimbulkan oleh arus listrik tegangan tinggi. Kemudian jika terjadi hujan lebat, petir, angin kencang, korsleting listrik, ledakan, dan tiang tumbang akan membahayakan mereka. 7mzk
1
Komentar