Temuan Orok di Pantai Legian Bikin Geger
Usia Diperkirakan 24 Minggu
Aparat kepolisian dari Polsek Kuta kini tengah menyelidiki pelaku pembuang orok.
MANGUPURA, NusaBali - Warga dan pengunjung Pantai Legian, Kecamatan Kuta, Badung digegerkan dengan temuan orok yang tergeletak di pantai pada Minggu (16/7). Temuan itu pun langsung ditindaklanjuti oleh petugas Linmas dan Kepolisian untuk dilakukan pendalaman.
Orok tersebut ditemukan pertama kali oleh Dwi Agus Setiawan, 30. Hasil pemeriksaan luar, orok tersebut belum lengkap. Mata dan jenis kelamin belum ada. Anggota tubuh yang lengkap baru tangan dan kaki. Panjang diperkirakan 15 centimeter dan usia orok diperkirakan 24 minggu.
Lurah Legian Putu Eka Martini membenarkan temuan orok di Pantai Legian sekitar pukul 06.00 Wita oleh seorang warga yang sedang berolahraga. Sekitar 15 menit berolahraga ke arah selatan dari titik Hotel Furama, saksi melihat ada benda yang diduga bangkai. Awalnya itu dikira bangkai tikus, namun setelah didekati ternyata orok.
“Temuan tersebut kemudian dilaporkan saksi kepada satpam Furama dan diteruskan ke LPM dan Linmas kami di Legian. Petugas langsung menuju lokasi, disusul anggota dari kepolisian Polsek Kuta,” jelas Eka Martini, Minggu siang.
Sebagai tindak lanjut, orok tersebut saat itu juga dievakuasi oleh petugas dari Polsek Kuta. “Jadi setelah temuan itu langsung datang petugas dan tim dari forensik untuk melakukan pemeriksaan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Ketua LPM Legian I Nyoman Erwin Try Adnyana. Bahkan, begitu mendapat informasi, dia mengaku ikut terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti. “Saya mendapat informasinya dari petugas keamanan Furama. Jadi saya langsung ke lokasi dan meneruskan informasinya ke Babinsa dan Bhabinkamtimbas,” katanya.
Sementara, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan temukan orok di Pantai Legian pada Minggu pagi. Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi TKP, lanjutnya, orok itu dievakuasi ke Puskesmas Kuta I sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
“Pihak Polsek Kuta masih melakukan penyelidikan terkait siapa pelaku dari pembuang janin tersebut. Saat ini janin dititipkan di ruang Pemulasaran RSUP Prof Ngoerah,” ujarnya. 7 dar, pol
Orok tersebut ditemukan pertama kali oleh Dwi Agus Setiawan, 30. Hasil pemeriksaan luar, orok tersebut belum lengkap. Mata dan jenis kelamin belum ada. Anggota tubuh yang lengkap baru tangan dan kaki. Panjang diperkirakan 15 centimeter dan usia orok diperkirakan 24 minggu.
Lurah Legian Putu Eka Martini membenarkan temuan orok di Pantai Legian sekitar pukul 06.00 Wita oleh seorang warga yang sedang berolahraga. Sekitar 15 menit berolahraga ke arah selatan dari titik Hotel Furama, saksi melihat ada benda yang diduga bangkai. Awalnya itu dikira bangkai tikus, namun setelah didekati ternyata orok.
“Temuan tersebut kemudian dilaporkan saksi kepada satpam Furama dan diteruskan ke LPM dan Linmas kami di Legian. Petugas langsung menuju lokasi, disusul anggota dari kepolisian Polsek Kuta,” jelas Eka Martini, Minggu siang.
Sebagai tindak lanjut, orok tersebut saat itu juga dievakuasi oleh petugas dari Polsek Kuta. “Jadi setelah temuan itu langsung datang petugas dan tim dari forensik untuk melakukan pemeriksaan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Ketua LPM Legian I Nyoman Erwin Try Adnyana. Bahkan, begitu mendapat informasi, dia mengaku ikut terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti. “Saya mendapat informasinya dari petugas keamanan Furama. Jadi saya langsung ke lokasi dan meneruskan informasinya ke Babinsa dan Bhabinkamtimbas,” katanya.
Sementara, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan temukan orok di Pantai Legian pada Minggu pagi. Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi TKP, lanjutnya, orok itu dievakuasi ke Puskesmas Kuta I sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar.
“Pihak Polsek Kuta masih melakukan penyelidikan terkait siapa pelaku dari pembuang janin tersebut. Saat ini janin dititipkan di ruang Pemulasaran RSUP Prof Ngoerah,” ujarnya. 7 dar, pol
1
Komentar