PLN Kembangkan Inovasi Kelistrikan Bali Berbasis ICT
DENPASAR, NusaBali - PT PLN (Persero) menerima kunjungan balasan dari Tim Huawei Asia Pacific, setelah sempat mengunjungi China pada Juni 2023 lalu untuk menjajaki kerja sama inovasi kelistrikan berbasis information and communication technology (ICT).
Chief Innovation Officer Global Electric Power Digitalization Business Unit, Huawei Technologies Edwin Diender, di Denpasar, Sabtu (15/7), mengatakan melalui kunjungan tersebut tim Huawei Asia Pacific dapat mempelajari sistem kelistrikan Bali, sehingga mampu mengembangkan inovasi baru khususnya di bidang information and communication technology (ICT) demi meningkatkan performa layanan PLN kepada pelanggan.
Edwin bersama 13 anggota timnya mengapresiasi informasi sistem kelistrikan 150 kV yang dibagikan oleh PLN saat mengunjungi PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali, di Mengwi, Badung.
Dia berharap melalui kegiatan ini pihaknya dapat memberikan penawaran untuk peningkatan usaha kelistrikan PLN di masa yang akan datang.
Apalagi saat ini, PLN tengah memimpin transisi energi demi mencapai target net zero emission pada 2060. Berbagai tantangan hadir dan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk dapat mengakselerasi transisi energi.
Dalam kunjungannya ke PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2D) Bali, Tim Huawei Asia Pacific memperoleh berbagai penjelasan termasuk tantangan yang tengah dihadapi sistem kelistrikan Bali khususnya pada penerapan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali Hesti Hartanti mengatakan demi mendukung penerapan EBT, sejumlah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap telah dioperasikan oleh masyarakat di Bali.
“PLTS atap yang terhubung dengan jaringan PLN memiliki tantangan tersendiri karena sifatnya yang intermitten atau berjeda yang tidak bisa dikonsumsi setiap saat, dan sangat bergantung kepada matahari sehingga tidak stabil. Ini jadi tantangan bagi sistem kelistrikan di Bali,” katanya.
Hesti berharap melalui pertemuan itu dapat memberikan gambaran bagi PLN dalam kerja sama dengan siapa pun yang dapat bekerja sama membangun berbagai teknologi dan digitalisasi, agar transisi energi dapat lebih cepat terwujud. 7 ant
Edwin bersama 13 anggota timnya mengapresiasi informasi sistem kelistrikan 150 kV yang dibagikan oleh PLN saat mengunjungi PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali, di Mengwi, Badung.
Dia berharap melalui kegiatan ini pihaknya dapat memberikan penawaran untuk peningkatan usaha kelistrikan PLN di masa yang akan datang.
Apalagi saat ini, PLN tengah memimpin transisi energi demi mencapai target net zero emission pada 2060. Berbagai tantangan hadir dan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk dapat mengakselerasi transisi energi.
Dalam kunjungannya ke PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2D) Bali, Tim Huawei Asia Pacific memperoleh berbagai penjelasan termasuk tantangan yang tengah dihadapi sistem kelistrikan Bali khususnya pada penerapan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali Hesti Hartanti mengatakan demi mendukung penerapan EBT, sejumlah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap telah dioperasikan oleh masyarakat di Bali.
“PLTS atap yang terhubung dengan jaringan PLN memiliki tantangan tersendiri karena sifatnya yang intermitten atau berjeda yang tidak bisa dikonsumsi setiap saat, dan sangat bergantung kepada matahari sehingga tidak stabil. Ini jadi tantangan bagi sistem kelistrikan di Bali,” katanya.
Hesti berharap melalui pertemuan itu dapat memberikan gambaran bagi PLN dalam kerja sama dengan siapa pun yang dapat bekerja sama membangun berbagai teknologi dan digitalisasi, agar transisi energi dapat lebih cepat terwujud. 7 ant
Komentar