Perumda Pasar Mulai Uji Coba Parkir Taping
DENPASAR, NusaBali - Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar mulai melakukan uji coba sistem parkir taping di Pasar Badung.
Saat uji coba ini pihak Perumda Pasar baru melakukan di satu pasar, namun nantinya diharapkan semua pasar yang sudah menerapkan parkir digital akan menggunakan sistem tersebut.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi, Jumat (14/7). Dikatakannya, uji coba ini juga menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat serta pedagang. Bahkan, pihaknya sudah memberikan sekitar 200 unit kartu yang bisa digunakan untuk parkir taping ini. “Polanya sama seperti kita masuk jalan tol, lebih cepat dan mudah,” katanya.
Dikatakannya, kondisi pasar di Kota Denpasar pada pagi hari khususnya di Pasar Badung kerap mengalami antrean hingga berjubel saat masuk ke area parkir. Karena untuk mengambil karcis parkir perlu waktu cukup lama, sehingga ketika pengunjung ramai, akan terjadi antrean. Apalagi, bila pedagang dan pengunjung pasar yang datang salam waktu bersamaan.
Sekarang dengan menggunakan sistem taping ini, pengunjung bisa memperpendek waktunya di pintu parkir. Sementara di pintu keluar juga tidak perlu lagi ngantre.
Sebelumnya, ketika menggunakan karcis, saat pengunjung ke luar area parkir juga banyak yang tidak nyetor karcis, sehingga dinilai rawan terjadi penyimpangan. “Saat menggunakan karcis, banyak kekurangan yang muncul, sehingga kami coba sistem baru ini yang lebih efektif,” kata mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini.
Menurut Gus Kowi, melihat hal itu pihaknya kini mulai uji coba sistem seperti di jalan tol. Setiap pengendara yang masuk pasar nantinya menggunakan sistem parkir taping. Pengunjung tinggal membawa kartu berisikan saldo parkir, mereka yang akan masuk tinggal menempelkan kartu. “Kartu yang bisa digunakan yakni keluaran bank pemerintah dan Bank BPD Bali,” ujarnya.
Saat ke luar pasar pengunjung juga wajib taping sekali lagi. Namun, untuk pembayarannya cukup sekali. Hal itu juga sudah diterapkan kepada pedagang yang dibantu Bank BPD Bali. Sebanyak 200 pedagang sudah memegang kartu tersebut sebagai percontohan.
Kartu yang dipegang pedagang sudah langsung diisi saldo. Sehingga, mereka tinggal menggunakan. “Sudah ada 200 pedagang yang memiliki kartu itu. Jadi, sekarang tinggal uji coba dulu ke masyarakat. Selain transaksi aman, kendaraan mereka juga aman. Tidak lagi mereka bisa leluasa ke luar masuk tanpa karcis. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir kehilangan kendaraan mereka,” jelas Gus Kowi.
Untuk penerapannya, kata Gus Kowi, saat ini masih proses pembahasan terkait kerja sama yang akan dilakukan. Sebab, nantinya juga harus ada counter untuk mengisi saldo bagi masyarakat yang kekurangan saldo atau untuk membeli kartu taping. 7 mis
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi, Jumat (14/7). Dikatakannya, uji coba ini juga menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat serta pedagang. Bahkan, pihaknya sudah memberikan sekitar 200 unit kartu yang bisa digunakan untuk parkir taping ini. “Polanya sama seperti kita masuk jalan tol, lebih cepat dan mudah,” katanya.
Dikatakannya, kondisi pasar di Kota Denpasar pada pagi hari khususnya di Pasar Badung kerap mengalami antrean hingga berjubel saat masuk ke area parkir. Karena untuk mengambil karcis parkir perlu waktu cukup lama, sehingga ketika pengunjung ramai, akan terjadi antrean. Apalagi, bila pedagang dan pengunjung pasar yang datang salam waktu bersamaan.
Sekarang dengan menggunakan sistem taping ini, pengunjung bisa memperpendek waktunya di pintu parkir. Sementara di pintu keluar juga tidak perlu lagi ngantre.
Sebelumnya, ketika menggunakan karcis, saat pengunjung ke luar area parkir juga banyak yang tidak nyetor karcis, sehingga dinilai rawan terjadi penyimpangan. “Saat menggunakan karcis, banyak kekurangan yang muncul, sehingga kami coba sistem baru ini yang lebih efektif,” kata mantan Ketua Komisi II DPRD Denpasar ini.
Menurut Gus Kowi, melihat hal itu pihaknya kini mulai uji coba sistem seperti di jalan tol. Setiap pengendara yang masuk pasar nantinya menggunakan sistem parkir taping. Pengunjung tinggal membawa kartu berisikan saldo parkir, mereka yang akan masuk tinggal menempelkan kartu. “Kartu yang bisa digunakan yakni keluaran bank pemerintah dan Bank BPD Bali,” ujarnya.
Saat ke luar pasar pengunjung juga wajib taping sekali lagi. Namun, untuk pembayarannya cukup sekali. Hal itu juga sudah diterapkan kepada pedagang yang dibantu Bank BPD Bali. Sebanyak 200 pedagang sudah memegang kartu tersebut sebagai percontohan.
Kartu yang dipegang pedagang sudah langsung diisi saldo. Sehingga, mereka tinggal menggunakan. “Sudah ada 200 pedagang yang memiliki kartu itu. Jadi, sekarang tinggal uji coba dulu ke masyarakat. Selain transaksi aman, kendaraan mereka juga aman. Tidak lagi mereka bisa leluasa ke luar masuk tanpa karcis. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir kehilangan kendaraan mereka,” jelas Gus Kowi.
Untuk penerapannya, kata Gus Kowi, saat ini masih proses pembahasan terkait kerja sama yang akan dilakukan. Sebab, nantinya juga harus ada counter untuk mengisi saldo bagi masyarakat yang kekurangan saldo atau untuk membeli kartu taping. 7 mis
1
Komentar