Ni Luh Eniasih Wakili Bali dalam Ajang PPAP
DENPASAR, NusaBali - Ni Luh Eniasih asal Bangli ditunjuk mewakili Provinsi Bali; dalam ajang Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) yang berlangsung dari 3 Juli-5 Agustus 2023.
Ajang ini merupakan program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan SDM pemuda guna mewujudkan generasi yang unggul.
Eni, sapaan akrabnya adalah salah satu mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Ajang yang diikuti ini berupaya untuk menjawab isu utama yang berkaitan dengan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional serta proses sosial budaya yang mengedepankan kemandirian, jiwa wirausaha, keunggulan, kompetisi, toleransi, dan gotong royong bagi pemuda berbasis kearifan lokal.
Peserta yang merupakan perwakilan setiap provinsi di Indonesia akan ditempatkan di zona barat, yaitu Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dan Zona Tengah yaitu Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Eni, mahasiswi semester 6 ini mendapat bagian di zona tengah.
Mahasiswi asal Bangli ini menuturkan keikutsertaannya dalam ajang ini tentu tidak terlepas dari peran dirinya sebagai seorang pemuda yang harus bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang. keikutsertaannya diawali dengan seleksi di tingkat Provinsi Bali dilaksanakan oleh Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Bali dan Disdikpora Provinsi Bali.
Seleksi terdiri atas seleksi administrasi, seleksi wawancara, dan seleksi pemaparan program kerja. Seleksi tersebut diikuti oleh 35 peserta yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota. “Setelah dilaksanakan seleksi dari 27 sampai 29 April 2023 di Tabanan, maka terpilihlah satu pasang sebagai Duta Pemuda Provinsi Bali yang bertugas untuk mewakili Bali dalam Pertukaran Pemuda Antar Provinsi,” jelasnya, Sabtu (8/7/2023).
Keikutsertaannya pada ajang ini termotivasi dari dari kegiatan pengabdian masyarakat dan kemahasiswaan yang sering diikutinya, seperti Program Penguatan Kapasitas ORMAWA (PPK ORMAWA), Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), Innovillage, KKN Kebangsaan, dan juga berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus.
Dalam prosesnya hingga lolos mewakili Bali pada ajang ini, ia mengakui terdapat kendala yang dialami. Salah satunya manajemen waktu karena harus mengikuti program magang. Akan tetapi, kendala itu tidak membuatnya mundur, tetapi justru dianggap memberikan dirinya pembelajaran. “Saya selalu berupaya sebaik mungkin untuk memanajemen waktu agar semua hal yang menjadi kewajibannya dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Keberhasilan mengikuti ajang ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan doa dari orangtuanya, Pemerintah Kabupaten Bangli, Pemerintah Provinsi Bali dan juga Undiksha. “Saya percaya restu orangtua adalah restu Tuhan,” terangnya.
Dalam perjalanannya, ia merasakan mendapatkan manfaat yang banyak. Ia bisa melihat dunia yang lebih luas, melihat beragam potensi dari setiap delegasi yang beragam, dan tentunya bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru dari delegasi lainnya. Ia berharap pengalaman keikutsertaannya dalam program ini nantinya bisa dibagikan kepada orang lain dan tentunya juga dapat memberikan manfaat. 7
Eni, sapaan akrabnya adalah salah satu mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Ajang yang diikuti ini berupaya untuk menjawab isu utama yang berkaitan dengan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional serta proses sosial budaya yang mengedepankan kemandirian, jiwa wirausaha, keunggulan, kompetisi, toleransi, dan gotong royong bagi pemuda berbasis kearifan lokal.
Peserta yang merupakan perwakilan setiap provinsi di Indonesia akan ditempatkan di zona barat, yaitu Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dan Zona Tengah yaitu Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Eni, mahasiswi semester 6 ini mendapat bagian di zona tengah.
Mahasiswi asal Bangli ini menuturkan keikutsertaannya dalam ajang ini tentu tidak terlepas dari peran dirinya sebagai seorang pemuda yang harus bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang. keikutsertaannya diawali dengan seleksi di tingkat Provinsi Bali dilaksanakan oleh Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Bali dan Disdikpora Provinsi Bali.
Seleksi terdiri atas seleksi administrasi, seleksi wawancara, dan seleksi pemaparan program kerja. Seleksi tersebut diikuti oleh 35 peserta yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota. “Setelah dilaksanakan seleksi dari 27 sampai 29 April 2023 di Tabanan, maka terpilihlah satu pasang sebagai Duta Pemuda Provinsi Bali yang bertugas untuk mewakili Bali dalam Pertukaran Pemuda Antar Provinsi,” jelasnya, Sabtu (8/7/2023).
Keikutsertaannya pada ajang ini termotivasi dari dari kegiatan pengabdian masyarakat dan kemahasiswaan yang sering diikutinya, seperti Program Penguatan Kapasitas ORMAWA (PPK ORMAWA), Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), Innovillage, KKN Kebangsaan, dan juga berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus.
Dalam prosesnya hingga lolos mewakili Bali pada ajang ini, ia mengakui terdapat kendala yang dialami. Salah satunya manajemen waktu karena harus mengikuti program magang. Akan tetapi, kendala itu tidak membuatnya mundur, tetapi justru dianggap memberikan dirinya pembelajaran. “Saya selalu berupaya sebaik mungkin untuk memanajemen waktu agar semua hal yang menjadi kewajibannya dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Keberhasilan mengikuti ajang ini tentu tidak terlepas dari dukungan dan doa dari orangtuanya, Pemerintah Kabupaten Bangli, Pemerintah Provinsi Bali dan juga Undiksha. “Saya percaya restu orangtua adalah restu Tuhan,” terangnya.
Dalam perjalanannya, ia merasakan mendapatkan manfaat yang banyak. Ia bisa melihat dunia yang lebih luas, melihat beragam potensi dari setiap delegasi yang beragam, dan tentunya bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru dari delegasi lainnya. Ia berharap pengalaman keikutsertaannya dalam program ini nantinya bisa dibagikan kepada orang lain dan tentunya juga dapat memberikan manfaat. 7
1
Komentar