Guardian Program, Cara RELX Lindungi Kaum Muda dari Paparan Rokok Elektrik
MANGUPURA, NusaBali.com - Keinginan menjembatani para perokok di Indonesia untuk bisa berhenti merokok dicanangkan RELX dengan melakukan penetrasi di berbagai wilayah tanah air.
Produsen rokok elektronik yang pertamakali beroperasi di China pada 2018 ini sudah berada di 70 kota dengan total 570 RELX Store (RS). Terbaru, RELX juga sudah melakukan grand opening di Bali, Senin (17/7/2023), dengan memilih lokasi di pusat turisme, Jalan Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara.
Jumlah perokok di Indonesia sendiri dinilai tinggi di mana diperkirakan ada 70 juta penduduk Indonesia yang merokok.
“RELX hadir untuk menyediakan alternatif yang lebih rendah risoko bagi perokok dewasa,” ujar Yudhistira Eka Saputra selaku General Manager RELX Indonesia.
Di sisi lain Yudhi menegaskan memiliki komitmen untuk melindungi kaum muda dari paparan rokok elektrik dengan menghadirkan Guardian Program.
“RELX meyakini bahwa bisnis yang terpercaya dan bertanggungjawab lebih penting daripada hanya berfokus pada mendorong penjualan,” ujarnya.
Pada kesempatan grand opening, Yudhi juga memastikan jika produk RELX bukan untuk orang yang tidak merokok atau vaper atau siapapun di bawah umur.
“Kami mendukung undang-undang dan regulasi yang mendukung pencegahan pembelian dan penggunaan produk RELX oleh anak di bawah umur,” tegasnya.
Guardian Program menjadi perhatian dengan mengadakan serangkaian kegiatan guna mencegah anak di bawah umur membeli dan menggunakan produk rokok elektrik dan mendidik perokok dewasa agar tidak menggunakan serangkaian kegiatan guna mencegah anak di bawah umur membeli dan menggunakan rokok elektrik.
“Inisiatif ini dilakukan serentak di seluruh aktivitas perusahaan yang meliputi pengembangan produk hingga penjualan, mencegah dan meminimalisir penggunaan rokok elektrik oleh anak di bawah umur melalui upaya bersama dengan pengecer dan keagenan untuk meningkatkan identifikasi di setiap lokasi penjualan kami,” kata Yudhi.
“Kami juga menerapkan penalti yang ketat terhadap pengecer dan operator toko yang melakukan pelanggaran terhadap pedoman ini,” tambahnya.
Sementara itu dalam menyediakan produk rokok elektrik yang aman, lanjut Yudhi, RELX hanya menjual produk yang berkualitas yang didukung oleh sains.
“Lebih dari 100 ilmuwan khusus dalam R&D dilibatkan, dan dilakukan proses quality control yang ketat sejak dari pemilihan bahan baku sampai dengan pengawasan di pasaran serta pengujian laboratorium baik internal maupun Laboratorium Independen yang Terakreditasi,” terang Yudhi.
Sementara itu terkait inovasi ditegaskan selalu dilakukan dengan menghadirkan produk premium meliputi keunggulan desain, teknologi, dan fungsional.
“Harapannya mendukung perokok dewasa untuk mengoptimalkan manfaat dari rokok elektrik sebagai alternatif atau alat bantu berhenti merokok,” ujarnya.
RELX yang merupakan akronim Responsibility, Empathy, Leadership, and Xperience didirikan pada 2018 oleh Kate Wang, seorang mantan Senior Eksekutif Uber China.
Setahun kemudian, RELX menyasar pasar di luar China dengan mendirikan RELX International. Dalam waktu dua tahun, RELX sudah menjangkau lebih 40 negara, mulai di Asia Tenggara, Amerika Utara dan Selatan, Timur Tengah, dan Eropa
Grand opening dihadiri juga oleh Hendry Lie selaku Director PT Plexus Distribusi Modern, dan Rivan juga dari PT Plexus Distribusi Modern, selaku Mitra Bisnis RELX Indonesia, serta para undangan.
Komentar