Sanur Village Festival 2023 Siap Digelar
DENPASAR, NusaBali - Salah satu event budaya dan promosi pariwisata Bali, yakni Sanur Village Festival (SVF) akan kembali digelar.
Selain menampilkan potensi seni budaya, UMKM, pariwisata lokal Sanur, SVF ke-16 tahun 2023, juga menghadirkan sejumlah musisi tanah air dan artis nasional, untuk menarik animo masyarakat menyemarakkan SVF.
SVF 2023 mengambil tema Amrta Sagara, yang berarti laut merupakan sumber kehidupan. Terlebih lagi masyarakat Sanur yang identik dengan masyarakat pesisir, di mana hampir segala aktivitas bertalian dengan laut, di antaranya aktivitas pariwisata, kegiatan sosial ekonomi, ritual keagamaan, dan lainnya.
“Jadi tema Amrta Sagara bertujuan mensyukuri anugerah dari laut dengan cara menjaga laut,” ujar Ketua Panitia Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau Gusde Sidharta, kepada media, Senin (17/7).
Disampaikan tema itulah yang diwujudkan dalam berbagai program acara. Mulai dari pembangunan panggung, diorama yang desainnya merujuk pada panorama dan kehidupan laut. “Pentas seni budaya, hiburan serta aktivitas pelestarian lingkungan hidup, semua merujuk pada tema Amrta Sagara,” kata pengusaha yang juga Ketua BPC PHRI Kota Denpasar, ini.
Sejumlah acara dilaksanakan dalam SVF 2023 ini, di antaranya food festival, food heritage, green booth, parade jukung, bersih pantai, fashion show, dan lainnya sampai penanaman terumbu karang. Sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan mendahului sebelum pembukaan pada Rabu (19/7). Antara lain Road to Sanur Festival, Sanur Motor Show, Festival Layangan Internasional, dan Live Fun Run.
SVF sendiri dimulai tahun 2006. Menurut Gusde Sidharta, SVF merupakan komitmen untuk memperkuat Sanur sebagai destinasi wisata dengan kegiatan yang konsisten setiap tahun dan berkelanjutan. Dikatakan sebagai destinasi wisata, Sanur harus terus menerus diaktivasi dengan berbagai program.
Apalagi, lanjut Gusde Sidharta, di seluruh dunia terus tumbuh destinasi baru. “Belum lagi destinasi yang telah eksis selama ini telah memperbaharui diri, sehingga memiliki daya saing tinggi,” imbuh Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini.
Memasyarakatkan pembayaran non tunai atau cashless, SVF menggandeng AstraPay sebagai pendukung festival. Selain itu juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Jepang (Dentsu, Jepang). Salah satunya adalah penanganan sampah. Tujuannya untuk kampanye membangun Sanur berkelanjutan sebagai destinasi hijau, guna mengurangi ketidaknyamanan pengunjung. Sekitar 15.000 sampai 20.000 pengunjung per hari atau 100.000 diharapkan datang selama perhelatan SVF sampai Minggu (23/7).
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar IGA Laksmy Saraswaty, mengapresiasi pelaksanaan SVF atau Sanur Festival. Pihaknya merasa senang, ada stakeholder lain yang mendukung. “Tidak saja budgeting pemerintah tetapi lebih kepada swasta. Artinya sudah mandirilah Sanfest (SVF),” ujarnya.
Laksmy Saraswaty sepakat dengan SVF tak hanya berpaku pada volume , namun mengarah ke kualitas. “Pengunjung bisa berbelanja dengan enak, menikmati musik dan datang kembali, menceritakan kepada temannya untuk datang ke Sanfest,” ucapnya. 7 k17
SVF 2023 mengambil tema Amrta Sagara, yang berarti laut merupakan sumber kehidupan. Terlebih lagi masyarakat Sanur yang identik dengan masyarakat pesisir, di mana hampir segala aktivitas bertalian dengan laut, di antaranya aktivitas pariwisata, kegiatan sosial ekonomi, ritual keagamaan, dan lainnya.
“Jadi tema Amrta Sagara bertujuan mensyukuri anugerah dari laut dengan cara menjaga laut,” ujar Ketua Panitia Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau Gusde Sidharta, kepada media, Senin (17/7).
Disampaikan tema itulah yang diwujudkan dalam berbagai program acara. Mulai dari pembangunan panggung, diorama yang desainnya merujuk pada panorama dan kehidupan laut. “Pentas seni budaya, hiburan serta aktivitas pelestarian lingkungan hidup, semua merujuk pada tema Amrta Sagara,” kata pengusaha yang juga Ketua BPC PHRI Kota Denpasar, ini.
Sejumlah acara dilaksanakan dalam SVF 2023 ini, di antaranya food festival, food heritage, green booth, parade jukung, bersih pantai, fashion show, dan lainnya sampai penanaman terumbu karang. Sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan mendahului sebelum pembukaan pada Rabu (19/7). Antara lain Road to Sanur Festival, Sanur Motor Show, Festival Layangan Internasional, dan Live Fun Run.
SVF sendiri dimulai tahun 2006. Menurut Gusde Sidharta, SVF merupakan komitmen untuk memperkuat Sanur sebagai destinasi wisata dengan kegiatan yang konsisten setiap tahun dan berkelanjutan. Dikatakan sebagai destinasi wisata, Sanur harus terus menerus diaktivasi dengan berbagai program.
Apalagi, lanjut Gusde Sidharta, di seluruh dunia terus tumbuh destinasi baru. “Belum lagi destinasi yang telah eksis selama ini telah memperbaharui diri, sehingga memiliki daya saing tinggi,” imbuh Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini.
Memasyarakatkan pembayaran non tunai atau cashless, SVF menggandeng AstraPay sebagai pendukung festival. Selain itu juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Jepang (Dentsu, Jepang). Salah satunya adalah penanganan sampah. Tujuannya untuk kampanye membangun Sanur berkelanjutan sebagai destinasi hijau, guna mengurangi ketidaknyamanan pengunjung. Sekitar 15.000 sampai 20.000 pengunjung per hari atau 100.000 diharapkan datang selama perhelatan SVF sampai Minggu (23/7).
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar IGA Laksmy Saraswaty, mengapresiasi pelaksanaan SVF atau Sanur Festival. Pihaknya merasa senang, ada stakeholder lain yang mendukung. “Tidak saja budgeting pemerintah tetapi lebih kepada swasta. Artinya sudah mandirilah Sanfest (SVF),” ujarnya.
Laksmy Saraswaty sepakat dengan SVF tak hanya berpaku pada volume , namun mengarah ke kualitas. “Pengunjung bisa berbelanja dengan enak, menikmati musik dan datang kembali, menceritakan kepada temannya untuk datang ke Sanfest,” ucapnya. 7 k17
Komentar