Kementerian Perdagangan Evaluasi Pemanfaatan DAK Pasar Tematik Ubud
Pasar Tematik Ubud menampung 987 pedagang, masing-masing 829 pedagang los dan 158 pedagang kios.
GIANYAR, NusaBali
Kementerian Perdagangan melakukan evaluasi pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) bidang perdagangan di Pasar Rakyat Tematik Ubud, Selasa (18/7). Tim evaluasi Kementerian Perdagangan dipimpin Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Suhanto disambut Sekda Gianyar Dewa Gde Alit Mudiarta di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar. Dewa Alit menjelaskan, Pasar Tematik Ubud merupakan salah satu landmark pariwisata Ubud di samping sebagai sarana perdagangan, dan distribusi logistik.
“Revitalisasi Pasar Tematik Wisata Ubud merupakan bagian pelaksanaan masterplan kawasan pariwisata Ulapan meliputi Ubud, Tegallalang, dan Payangan. Revitalisasi sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan pada sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar,” ungkap Dewa Alit. Harapannya, dengan berbagai fasilitas penunjang, Pasar Tematik Ubud menjadi pasar representatif, tertata, cashless dengan digitalisasi dalam transaksi serta akomodatif terhadap perkembangan.
Sekda Gianyar mengharapkan Pasar Tematik Ubud dapat mendukung dan menumbuhkembangkan sektor pariwisata kawasan Ubud. Mendukung Ubud sebagai kawasan wisata terbaik dunia. Meningkatkan kesejahteraan dan menjadi penggerak perekonomian masyarakat Kabupaten Gianyar. Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary menjelaskan, Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud dibangun dengan total anggaran Rp 94.644.986.033. Bersumber dari DAK Kementerian Perdagangan RI tahun 2022 dan PAD Kabupaten Gianyar tahun 2022 dan 2023. Pasar Tematik Ubud menampung 987 pedagang, masing-masing 829 pedagang los dan 158 pedagang kios.
Eka Suary menjelaskan, kebersihan dan keamanan Pasar Tematik Ubud bekerja sama dengan pihak ketiga. Pengelolaannya menggunakan digitalisasi seperti e-retribusi untuk menekan kebocoran serta meningkatkan pendapatan asli daerah. “Sekitar 300 wisatawan setiap harinya mengunjungi dan berwisata di Pasar Tematik Ubud,” ungkap Eka Suary.
Sekjen Kementerian Perdagangan RI Suhanto mengungkapkan, tampilan Pasar Tematik Ubud sangat representatif sebagai percontohan pasar tematik. Suhanto berikan masukan agar melakukan inovasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan. “Saya lihat ada ruang yang bagus untuk pertunjukan. Bisa dijadwalkan seminggu sekali atau dua kali sehingga jumlah kunjungan semakin meningkat,” harap Suhanto. Satpol PP disarankan melakukan tindakan tegas terhadap pedagang yang jualan di luar pasar.
Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan, pasar tematik harus jelas tentang konsep wisata yang ditawarkan. “Pasar tematik harus memiliki konsep pengelolaan berkelanjutan serta mampu mewujudkan konsep pasar pariwisata sebagaimana yang diusung dalam konsep DAK tematik pariwisata. Pasar Tematik Ubud merupakan pilot project yang akan menjadi percontohan harus menampilkan yang terbaik,” jelas Amalia. 7 nvi
Komentar