Dewan Dorong Koperasi di Buleleng Bisa Go International
SINGARAJA, NusaBali - Anggota Komisi III DPRD Buleleng mendorong pembinaan koperasi-koperasi di Buleleng lebih optimal.
Dari ratusan koperasi yang ada diharapkan ada beberapa koperasi yang bisa menembus pasar internasional. Terutama koperasi-koperasi yang bergerak di sektor riil.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait, Senin (17/7) lalu. Menurutnya beberapa koperasi yang berkembang di Buleleng sudah bagus dan berkembang. Namun masih perlu pendampingan untuk peningkatan kapasitas.
“Kami berharap Buleleng punya koperasi yang bisa go international. Karena potensi dan peluang kita punya. Saya lihat beberapa koperasi sudah bagus, tinggal dimaksimalkan pendampingan,” terang Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng ini.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta di tempat yang sama mengatakan dari 411 koperasi di Buleleng saat ini memang sedang dipacu dan didorong lebih berkualitas, modern dan digital.
Bahkan saat ini 50 persen dari ratusan koperasi yang ada sudah beralih ke sektor riil yang bergerak di bidang pemasaran, konsumen dan produsen. “Tren tiga tahun terakhir memang koperasi sektor riil mulai muncul. Beberapa koperasi sektor riil bekerjasama dengan petani menyiapkan sarana prasarana produksi, penyerapan hasil panen sampai pengolahan hasil produksi. Di Tejakula ada yang mengolah talas jadi sereal itu pemasarannya sudah kencang,” terang Sudiarta.
Menurutnya peluang dan potensi koperasi di Buleleng besar untuk bisa go international. Sebab produk unggulan di Buleleng sudah ada. “Sekarang tinggal koperasi memahami peluang, potensi unggulan, mendorong pemasaran,” imbuh dia.
Sejauh ini Disdagperinkop UKM telah memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM manajemen koperasi melalui pelatihan dan workshop. Termasuk penguatan kemitraan, branding produk dan pengurusan Nomor Induk Perusahaan (NIP), akses pembiayaan dan tata kelola keuangan serta pemasaran. 7k23
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait, Senin (17/7) lalu. Menurutnya beberapa koperasi yang berkembang di Buleleng sudah bagus dan berkembang. Namun masih perlu pendampingan untuk peningkatan kapasitas.
“Kami berharap Buleleng punya koperasi yang bisa go international. Karena potensi dan peluang kita punya. Saya lihat beberapa koperasi sudah bagus, tinggal dimaksimalkan pendampingan,” terang Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng ini.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagperinkop UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta di tempat yang sama mengatakan dari 411 koperasi di Buleleng saat ini memang sedang dipacu dan didorong lebih berkualitas, modern dan digital.
Bahkan saat ini 50 persen dari ratusan koperasi yang ada sudah beralih ke sektor riil yang bergerak di bidang pemasaran, konsumen dan produsen. “Tren tiga tahun terakhir memang koperasi sektor riil mulai muncul. Beberapa koperasi sektor riil bekerjasama dengan petani menyiapkan sarana prasarana produksi, penyerapan hasil panen sampai pengolahan hasil produksi. Di Tejakula ada yang mengolah talas jadi sereal itu pemasarannya sudah kencang,” terang Sudiarta.
Menurutnya peluang dan potensi koperasi di Buleleng besar untuk bisa go international. Sebab produk unggulan di Buleleng sudah ada. “Sekarang tinggal koperasi memahami peluang, potensi unggulan, mendorong pemasaran,” imbuh dia.
Sejauh ini Disdagperinkop UKM telah memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM manajemen koperasi melalui pelatihan dan workshop. Termasuk penguatan kemitraan, branding produk dan pengurusan Nomor Induk Perusahaan (NIP), akses pembiayaan dan tata kelola keuangan serta pemasaran. 7k23
1
Komentar