Penyeberangan di Gilimanuk Ditunda 15 Menit
Syahbandar Gilimanuk menunda penyeberangan di Selat Bali selama 15 menit, Rabu (21/6) siang.
NEGARA, NusaBali
Penundaan penyeberangan itu diakibatkan cuaca buruk, hujan lebat di tengah perairan Selat Bali. Hujan lebat itu berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran.
Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika mengatakan, penundaan penyeberangan dilakukan pada pukul 13.50 Wita hingga pukul 14.05 Wita. Saat itu antrean pemudik di Pelabuhan Gilimanuk tidak begitu padat. Sejumlah penumpang yang terlanjur menaiki kapal di Pelabuhan Gilimanuk menunggu keberangkatan di dalam kapal. Begitu juga sejumlah kapal dari Pelabuhan Ketapang yang hendak menunggu giliran bongkar muatan di Pelabuan Gilimanuk diarahkan mengapung mencari tempat aman di sekitar perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.
Setelah hujan mulai reda, aktivitas penyeberangan kembali dilanjutkan. Untungnya, saat penyeberangan dilanjutkan kedatangan arus pemudik ke Pelabuhan Gilimanuk masih sepi sehingga tidak sampai menimbulkan antrean panjang. “Penyeberangan kami tutup demi keselamatan penumpang,” terang Astika. Dikatakan, saat hujan lebat, pihaknya berkoordinasi dengan para nakhoda yang sedang berlayar. Mereka mengatakan jarak pandangnya terganggu.
Ditegaskan, ketika cuaca berpotensi mengganggu keselamatan, dipastikan penyeberangan ditunda. Meskipun penundaan itu bersamaan dengan terjadinya lonjakan arus penumpang. “Keselamatan yang utama. Lebih baik tetap ngantre daripada bahaya. Kebetulan saat penundaan pelayaran tadi siang penumpang masih sepi,” ungkap Astika. Ditegaskan, penyeberangan hanya ditunda beberapa menit bukan ditutup.
Astika menambahkan, berdasar hasil korodinasi dengan BMKG, memasuki arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan ada potensi hujan. Syahbandar Gilimanuk tetap mengkoordinasikan prakiraan cuaca itu dengan para nahkoda yang lebih tahu kondisi riil di lapangan. “Kalau ada potensi cuaca mengganggu keselamatan, kami minta nakhoda melapor sehingga kami segera bisa bersikap,” tandasnya. *ode
Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk, I Made Astika mengatakan, penundaan penyeberangan dilakukan pada pukul 13.50 Wita hingga pukul 14.05 Wita. Saat itu antrean pemudik di Pelabuhan Gilimanuk tidak begitu padat. Sejumlah penumpang yang terlanjur menaiki kapal di Pelabuhan Gilimanuk menunggu keberangkatan di dalam kapal. Begitu juga sejumlah kapal dari Pelabuhan Ketapang yang hendak menunggu giliran bongkar muatan di Pelabuan Gilimanuk diarahkan mengapung mencari tempat aman di sekitar perairan dekat Pelabuhan Gilimanuk.
Setelah hujan mulai reda, aktivitas penyeberangan kembali dilanjutkan. Untungnya, saat penyeberangan dilanjutkan kedatangan arus pemudik ke Pelabuhan Gilimanuk masih sepi sehingga tidak sampai menimbulkan antrean panjang. “Penyeberangan kami tutup demi keselamatan penumpang,” terang Astika. Dikatakan, saat hujan lebat, pihaknya berkoordinasi dengan para nakhoda yang sedang berlayar. Mereka mengatakan jarak pandangnya terganggu.
Ditegaskan, ketika cuaca berpotensi mengganggu keselamatan, dipastikan penyeberangan ditunda. Meskipun penundaan itu bersamaan dengan terjadinya lonjakan arus penumpang. “Keselamatan yang utama. Lebih baik tetap ngantre daripada bahaya. Kebetulan saat penundaan pelayaran tadi siang penumpang masih sepi,” ungkap Astika. Ditegaskan, penyeberangan hanya ditunda beberapa menit bukan ditutup.
Astika menambahkan, berdasar hasil korodinasi dengan BMKG, memasuki arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan ada potensi hujan. Syahbandar Gilimanuk tetap mengkoordinasikan prakiraan cuaca itu dengan para nahkoda yang lebih tahu kondisi riil di lapangan. “Kalau ada potensi cuaca mengganggu keselamatan, kami minta nakhoda melapor sehingga kami segera bisa bersikap,” tandasnya. *ode
Komentar