Pegawai BKKBN Bali Meninggal di Ruang Kerja
DENPASAR, NusaBali - Seorang pegawai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Dewa Made Suka,56, ditemukan meninggal dunia di ruang kerjanya pada, Kamis (20/7) sore pukul 16.00 Wita.
Korban pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh Ni Gusti Ayu Ayu Padmawati yang merupakan pegawai kontrak kantor setempat. Saksi menemukan korban tergeletak di lantai tepat disamping kursi kerjanya dalam posisi punggung sandar di tembok dan kaki menjulur ke arah utara.
Hasil pemeriksaan luar di lokasi TKP pada tubuh korban tidak ditemukan luka-luka dan tanda-tanda kekerasan lainnya. Korban diperkirakan meninggal antara pukul 11.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita, sebab pada pukul 12.00 Wita dia sempat ditelepon istrinya, namun tidak dijawab. Kuat dugaan korban meninggal akibat serangan jantung. Usai dilakukan serangkaian pemeriksaan di TKP jenazah korban dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk tindakan lebih lanjut.
"Saksi Ni Gusti Ayu Ayu Padmawati mengaku pada saat menemukan korban tergeletak di lantai sebenarnya hendak bersih-bersih di ruangan tersebut. Awalnya saksi tidak merasa ada yang aneh di dalam ruangan, sebab pintu ruangan tidak dikunci. Melihat korban tergeletak di dalam ruangan itu saksi langsung teriak minta tolong," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dikonfirmasi, Jumat (21/7) pagi.
Peristiwa kematian pria setengah abad lebih itupun dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur. Menerima laporan itu aparat Polsek Denpasar Timur langsung mendatangi lokasi untuk melakukan tindakan kepolisian. Di lokasi TKP selain menginterogasi Gusti Ayu Ayu Padmawati juga menginterogasi Dewa Nyoman Dalem yang merupakan rekan kerja korban.
Keterangan dari Dewa Nyoman Dalem kepada polisi bahwa pagi hari sekitar pukul 10.00 Wita korban presentasi pelatihan online. Pada saat itu korban yang asal Banjar Dinas Aseman, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung itu berada seorang diri di dalam ruangan tersebut. Saksi tak menghiraukannya karena hendak ke Tabanan. Pulang dari Tabanan sekitar pukul 14.00 Wita namun belum sempat masuk ke ruangan hingga korban diketahui meninggal dunia.
"Saksi ini mengaku sekitar pukul 16.00 Wita mendengar teriakan dari saksi Gusti Ayu Padmawati. Mendengar teriakan itu barulah Dewa Nyoman Dalem masuk ke ruangan untuk mengecek korban. Pada saat itu kondisi korban sudah tak bernapas dan bahkan sudah kaku," beber AKP Sukadi.
Sementara rekan kerja I Dewa Made Suka, yakni Sri Wahyuni menceritakan kronologis ditemukannya korban di ruang kerjanya. Sri menuturkan sebelum ditemukan office girl tergeletak di lantai ruang kerjanya pada Kamis sore, korban masih melakukan aktivitas bekerja seperti biasa pada pagi hari.
Pada Kamis pagi korban masih sempat menjalankan tugasnya sebagai widyaiswara (tenaga pengajar) BKKBN Bali. Korban memberikan bimbingan secara daring dari ruang kerjanya kepada pegawai pemerintah kabupaten/kota terkait keluarga berencana.
Ruang kerja korban berada di gedung yang terpisah dengan para staf di bawahnya. Sri Wahyuni menuturkan dirinya sempat bertemu korban menjelang tengah hari ketika korban mendatangi ruang kerjanya. Tak disangka pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir sebelum korban ditemukan kaku di lantai ruang kerjanya. Ketika office girl berteriak setelah melihat kondisi korban, salah satu pegawai BKKBN Bali langsung menghubungi BPBD Bali untuk meminta pertolongan. Namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Beliau setelah Covid-19 memang mengeluhkan sakit jantung. Sempat beliau menunjukkan obat-obat yang digunakan untuk terapi," ujar Sri. Sri mengaku kehilangan sosok atasan dan rekan kerja yang low profile. Menurutnya korban sangat berkomitmen mensosialisasikan program-program BKKBN.
Berdasarkan informasi yang didapatnya dari keluarga korban, jenazah korban yang berasal dari Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli akan dikremasi di krematorium Cekomaria, Denpasar pada 24 Juli 2023. Korban disebutnya berdomisili di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung. 7 pol, cr78
Hasil pemeriksaan luar di lokasi TKP pada tubuh korban tidak ditemukan luka-luka dan tanda-tanda kekerasan lainnya. Korban diperkirakan meninggal antara pukul 11.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita, sebab pada pukul 12.00 Wita dia sempat ditelepon istrinya, namun tidak dijawab. Kuat dugaan korban meninggal akibat serangan jantung. Usai dilakukan serangkaian pemeriksaan di TKP jenazah korban dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk tindakan lebih lanjut.
"Saksi Ni Gusti Ayu Ayu Padmawati mengaku pada saat menemukan korban tergeletak di lantai sebenarnya hendak bersih-bersih di ruangan tersebut. Awalnya saksi tidak merasa ada yang aneh di dalam ruangan, sebab pintu ruangan tidak dikunci. Melihat korban tergeletak di dalam ruangan itu saksi langsung teriak minta tolong," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi dikonfirmasi, Jumat (21/7) pagi.
Peristiwa kematian pria setengah abad lebih itupun dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur. Menerima laporan itu aparat Polsek Denpasar Timur langsung mendatangi lokasi untuk melakukan tindakan kepolisian. Di lokasi TKP selain menginterogasi Gusti Ayu Ayu Padmawati juga menginterogasi Dewa Nyoman Dalem yang merupakan rekan kerja korban.
Keterangan dari Dewa Nyoman Dalem kepada polisi bahwa pagi hari sekitar pukul 10.00 Wita korban presentasi pelatihan online. Pada saat itu korban yang asal Banjar Dinas Aseman, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung itu berada seorang diri di dalam ruangan tersebut. Saksi tak menghiraukannya karena hendak ke Tabanan. Pulang dari Tabanan sekitar pukul 14.00 Wita namun belum sempat masuk ke ruangan hingga korban diketahui meninggal dunia.
"Saksi ini mengaku sekitar pukul 16.00 Wita mendengar teriakan dari saksi Gusti Ayu Padmawati. Mendengar teriakan itu barulah Dewa Nyoman Dalem masuk ke ruangan untuk mengecek korban. Pada saat itu kondisi korban sudah tak bernapas dan bahkan sudah kaku," beber AKP Sukadi.
Sementara rekan kerja I Dewa Made Suka, yakni Sri Wahyuni menceritakan kronologis ditemukannya korban di ruang kerjanya. Sri menuturkan sebelum ditemukan office girl tergeletak di lantai ruang kerjanya pada Kamis sore, korban masih melakukan aktivitas bekerja seperti biasa pada pagi hari.
Pada Kamis pagi korban masih sempat menjalankan tugasnya sebagai widyaiswara (tenaga pengajar) BKKBN Bali. Korban memberikan bimbingan secara daring dari ruang kerjanya kepada pegawai pemerintah kabupaten/kota terkait keluarga berencana.
Ruang kerja korban berada di gedung yang terpisah dengan para staf di bawahnya. Sri Wahyuni menuturkan dirinya sempat bertemu korban menjelang tengah hari ketika korban mendatangi ruang kerjanya. Tak disangka pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir sebelum korban ditemukan kaku di lantai ruang kerjanya. Ketika office girl berteriak setelah melihat kondisi korban, salah satu pegawai BKKBN Bali langsung menghubungi BPBD Bali untuk meminta pertolongan. Namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Beliau setelah Covid-19 memang mengeluhkan sakit jantung. Sempat beliau menunjukkan obat-obat yang digunakan untuk terapi," ujar Sri. Sri mengaku kehilangan sosok atasan dan rekan kerja yang low profile. Menurutnya korban sangat berkomitmen mensosialisasikan program-program BKKBN.
Berdasarkan informasi yang didapatnya dari keluarga korban, jenazah korban yang berasal dari Desa Bunutin, Kecamatan/Kabupaten Bangli akan dikremasi di krematorium Cekomaria, Denpasar pada 24 Juli 2023. Korban disebutnya berdomisili di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung. 7 pol, cr78
Komentar