Perajin Tenun di Gelgel Masih Eksis
Di tengah ‘gempuran’ produk tekstil modern, ternyata tekstil tradisional dalam wujud kerajinan tenun tradisional Bali masih tetap eksis.
Di Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, misalnya, kegiatan menenun secara manual di desa ini masih bisa ditemukan.
“Karena ada penggemarnya dan pecintanya,” ujar I Nyoman Sudira, salah seorang perajin, Jumat (21/7).
Apalagi, kata dia, setelah ada kebijakan Pemprov Bali tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali, itu mendorong peningkatan permintaan produk tenun tradisional, seperti tenun endek dan songket.
Dia merujuk Pameran Bali Bangkit yang digelar Dekranasda Bali di Art Centre, dalam sepekan untuk produk fashion transaksinya mencapai Rp 1,3 miliar.
“Dari transaksi produk fashion tersebut, setengahnya dari penjualan produk wastra, yakni kain tenun tradisional, endek, songket dan lainnya,” ucap Sudira.
Menurutnya kegiatan pameran selama ini banyak membantu, sehingga tenun dengan peralatan ATBM (alat tenun bukan mesin) dan alat tenun cagcag atau alat tenun tradisional masih bertahan. 7 k17
Komentar