Bebas Visa Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata
BANGLI, NusaBali - Kunjungan wisatawan di Desa Wisata Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli, masih ramai. Kunjungan ini tak terpengaruh pemberhentian / pencabutan bebas visa kunjungan (BVK) terhadap 159 negara.
Pelaku pariwisata di Bangli I Kadek Darmayasa Karang mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberhentian BVK. Melihat kondisi saat ini bahwa Bali banyak dikunjungi wisatawan, namun banyak wisatawan berbuat ulah.
Dia menilai dengan adanya kebijakan pencabutan visa kunjungan, diharapkan tamu-tamu yang datang ke Bali adalah tamu berkualitas. Sehingga dari sisi pelaku pariwisata, travel, hotel, transport dan sebagainya, akan berpengaruh.
"Selama ini banyak tamu yang datang. Tapi mereka adalah tamu backpacker. Kelihatannya banyak tamu yang datang ke Bali. Tapi kualitasnya jauh sekali. Kalau kita bandingkan dengan tamu-tamu yang dulu sebelum covid, itu jauh sekali," ungkapnya, Minggu (23/7).
Kadek Darmayasa mengatakan tidak ada pengaruh antara kebijakan pemberhentian BVK dengan tingkat kunjungan tamu. Hal ini terlihat dari masih adanya tamu-tamu Eropa yang berkunjung.
Dia menilai dengan adanya kebijakan pencabutan visa kunjungan, diharapkan tamu-tamu yang datang ke Bali adalah tamu berkualitas. Sehingga dari sisi pelaku pariwisata, travel, hotel, transport dan sebagainya, akan berpengaruh.
"Selama ini banyak tamu yang datang. Tapi mereka adalah tamu backpacker. Kelihatannya banyak tamu yang datang ke Bali. Tapi kualitasnya jauh sekali. Kalau kita bandingkan dengan tamu-tamu yang dulu sebelum covid, itu jauh sekali," ungkapnya, Minggu (23/7).
Kadek Darmayasa mengatakan tidak ada pengaruh antara kebijakan pemberhentian BVK dengan tingkat kunjungan tamu. Hal ini terlihat dari masih adanya tamu-tamu Eropa yang berkunjung.
"Segmen pasar kami adalah tamu-tamu Eropa. Tidak ada pengaruh dari pencabutan bebas visa," kata pria yang juga pengelola Desa Wisata Undisan ini.
Lanjutnya, segmen pasar yang secara khusus membidik masyarakat Eropa, kunjungan biasanya dimulai pada bulan Juni. Mulai masuk high season pada Juli hingga Agustus.
"Contohnya, dari jumlah 50 kamar yang tersedia, pada bulan-bulan tertentu rata-rata keterisian kamar mencapai 75 persen," sambungnya.
Untuk diketahui, Desa Wisata Undisan mengedepankan konsep community based rural tourism. Konsep ini lebih banyak mengedukasi dan memberi pengalaman langsung bagi wisatawan. Mulai dari alam, budaya, seni, hingga kuliner yang ada di desa wisata Undisan.
Mereka (tamu) diajak melihat dan ikut langsung kegiatan riil orang lokal di desa Undisan. Salah satunya membajak sawah," jelasnya.
Dia mengakui, maaih terus berbenah untuk mendukung peningkatkan jumlah kunjungan tamu ke Desa Wisata Undisan. "Bertambahnya kunjungan tamu, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ujarnya.7esa.
1
Komentar