UMKM Harus Masuk Perdagangan Daring
Perluas Pasar
JAKARTA, NusaBali - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus memanfaatkan platform perdagangan daring agar dapat memperluas pasar, bahkan mampu merambah pasar internasional (go international).
“Perintah Presiden jelas, UMKM harus segera naik kelas. UMKM harus masuk dunia digital. Kenapa digital? karena mudah promosinya dan dikenali orang lain hingga seluruh nusantara, bahkan bisa go internasional,” kata Moeldoko saat menghadiri Pameran UMKM di Kantor Bupati Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, seperti dilansir Antara, Sabtu (22/7).
Moeldoko mengatakan bahwa dengan memanfaatkan platform perdagangan daring, pelaku UMKM dapat mendongkrak omzet sehingga diharapkan dapat turut membantu meningkatkan kelas bisnis UMKM.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Moeldoko, telah menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk dalam ekosistem digital pada 2024, dibanding saat ini yang sebesar 19 juta pelaku UMKM.
Menurut Moeldoko, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Dia menceritakan pada saat terjadi krisis ekonomi 1998, UMKM menjadi andalan dan menopang perekonomian dari guncangan.
Hal itu juga terlihat pada masa pandemi COVID-19, ketika UMKM dapat terus bertahan. “Ini yang menjadi alasan, mengapa pemerintah menggelontorkan bansos dan insentif untuk UMKM pada saat COVID-19,” kata dia.
Karena itu, pemerintah ingin menumbuhkan UMKM agar tetap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. “UMKM ini sakti. Jadi harus dijaga, dibesarkan dari waktu ke waktu, agar tetap bisa menjadi mesin pertumbuhan,” imbuhnya.7
Moeldoko mengatakan bahwa dengan memanfaatkan platform perdagangan daring, pelaku UMKM dapat mendongkrak omzet sehingga diharapkan dapat turut membantu meningkatkan kelas bisnis UMKM.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Moeldoko, telah menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk dalam ekosistem digital pada 2024, dibanding saat ini yang sebesar 19 juta pelaku UMKM.
Menurut Moeldoko, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Dia menceritakan pada saat terjadi krisis ekonomi 1998, UMKM menjadi andalan dan menopang perekonomian dari guncangan.
Hal itu juga terlihat pada masa pandemi COVID-19, ketika UMKM dapat terus bertahan. “Ini yang menjadi alasan, mengapa pemerintah menggelontorkan bansos dan insentif untuk UMKM pada saat COVID-19,” kata dia.
Karena itu, pemerintah ingin menumbuhkan UMKM agar tetap menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. “UMKM ini sakti. Jadi harus dijaga, dibesarkan dari waktu ke waktu, agar tetap bisa menjadi mesin pertumbuhan,” imbuhnya.7
Komentar