SID Kecewa Konser Batal
EO Bermasalah, Penonton Ngamuk
SID sempat mengeluhkan gagalnya konser ini ke Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitter.
KARANGANYAR, NusaBali
Konser musik bertajuk Don't Stop Take Your Dream yang mengambil venue di De Tjolomadoe Solo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, rusuh karena dibatalkan pada Sabtu (22/7) malam. Grup band asal Bali Superman is Dead (SID) sebagai salah satu band yang sedianya tampil mengungkapkan kekecewaannya.
Personel dan crew SID telah tiba di lokasi konser pada Sabtu siang. Mereka sejatinya akan tampil bersama band lainnya seperti Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, dan Havinhell. Diketahui pada akhirnya konser batal karena pihak event organizer (EO) belum membayar vendor sound system.
SID melalui akun media sosial Instagram dan Twitter menulis panjang kronologis dan kekecewaan mereka. SID bersama crew telah tiba di Karanganyar sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka lantas menuju venue konser untuk melaksanakan sound check.
"Jam 12.30an setelah band sebelumnya selesai kami mendapati bahwa sound system dimatikan karena belum adanya penyelesaian pembayaran dari pihak penyelenggara," tulis mereka.
Sejak itu, crew SID tetap menunggu di lokasi acara dan manajer mereka masih berusaha berkomunikasi dengan kedua belah pihak (vendor dan EO), namun tidak ada kesepakatan dari keduanya.
Mereka kemudian berusaha meminta bantuan kepada pihak-pihak yang kiranya bisa membantu memediasi baik lewat media sosial maupun aplikasi pesan Whats App (WA). "Karena kami merasa bahwa sayang sekali kalau sampai acara ini gagal saat kami dan band-band lain sudah tiba dan siap tampil."
Konser musik bertajuk Don't Stop Take Your Dream yang mengambil venue di De Tjolomadoe Solo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, rusuh karena dibatalkan pada Sabtu (22/7) malam. Grup band asal Bali Superman is Dead (SID) sebagai salah satu band yang sedianya tampil mengungkapkan kekecewaannya.
Personel dan crew SID telah tiba di lokasi konser pada Sabtu siang. Mereka sejatinya akan tampil bersama band lainnya seperti Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, dan Havinhell. Diketahui pada akhirnya konser batal karena pihak event organizer (EO) belum membayar vendor sound system.
SID melalui akun media sosial Instagram dan Twitter menulis panjang kronologis dan kekecewaan mereka. SID bersama crew telah tiba di Karanganyar sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka lantas menuju venue konser untuk melaksanakan sound check.
"Jam 12.30an setelah band sebelumnya selesai kami mendapati bahwa sound system dimatikan karena belum adanya penyelesaian pembayaran dari pihak penyelenggara," tulis mereka.
Sejak itu, crew SID tetap menunggu di lokasi acara dan manajer mereka masih berusaha berkomunikasi dengan kedua belah pihak (vendor dan EO), namun tidak ada kesepakatan dari keduanya.
Mereka kemudian berusaha meminta bantuan kepada pihak-pihak yang kiranya bisa membantu memediasi baik lewat media sosial maupun aplikasi pesan Whats App (WA). "Karena kami merasa bahwa sayang sekali kalau sampai acara ini gagal saat kami dan band-band lain sudah tiba dan siap tampil."
Foto: Pagar dan tenda yang dirobohkan penonton. -IST
Hingga pukul 16.15 WIB crew SID masih di lokasi acara dan manajer sekali lagi menanyakan kepada kedua belah pihak, namun jawaban yang diterima masih tetap sama. Bahwa sound system belum bisa menyala.
Personel SID akhirnya memutuskan untuk kembali ke hotel sambil menunggu informasi lebih lanjut. Namun informasi yang didapatkan justru terjadi kerusuhan akibat kekecewaan penonton konser batal.
"Kami sungguh sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga kami bisa segera kembali ke sini dan bertemu kawan-kawan semua. Dan harapan kami agar proses administrasi serta proses hukum berkenaan dengan acara semalam dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya," sesal pihak SID.
Mereka juga sempat mengeluhkan gagalnya konser ini ke Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitter. "Pak @gibran_tweet ini dibantu event-nya, EO kehabisan dana bayar vendor, penonton sudah pada datang tapi sound tidak nyala," tulis akun @SID_Official.
Namum keluhan SID direspon ringan oleh Gibran karena lokasi De Tjolomadoe Solo secara administratif memang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar bukan di wilayah Solo (Surakarta). "Tapi itu bukan di Solo," kata Gibran melalui akun @gibran_tweet.
Sementara itu dilansir Detik.com, Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra mengatakan gagalnya konser ini akibat pihak EO masih belum menyelesaikan kewajibannya dengan pihak vendor sound system. Akibatnya, penonton yang sudah telanjur datang dan membeli tiket mengamuk. Mereka merusak sejumlah fasilitas di venue konser.
"Ternyata dari EO masih belum menyelesaikan kewajiban dia ke salah satu vendor yakni sound system dan beberapa vendor lainnya. Dari interogasi awal kita, sekira Rp 120 juta," kata Kapolres Jerrold Hendra pada, Sabtu (22/7). cr78
1
Komentar