Karateka Pra PON Dibekali Psikologi
TC Sentralisasi itu agar atlet bisa lebih fokus menyiapkan diri jelang PON, makanya atlet akan kita kumpulkan jadi satu agar fokus latihan dan kebersamaan lebih terjalin.
MANGUPURA, NusaBali
Pengprov FORKI Bali akan menghadirkan psikolog untuk menempa karateka Pra PON dalam TC Sentralisasi pada akhir Juli ini. Psikolog itu diharapkan dapat memperkuat mental atlet menjelang tampil dalam babak kualifikasi yang dilakukan pada 25-27 Agustus di GOR Rusdiawan Banjar Bau, Kalimantan Selatan.
"Tim psikolog kita hadirkan pada TC Sentralisasi, kemungkinan awal Agustus sudah bisa kita lakukan," ungkap Ketua Harian Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Minggu (23/7).
Menurut Ardy Ganggas yang juga mantan peraih medali emas pada ajang PON, persiapan fisik, teknik, sudah dilakukan dengan sebaik mungkin. Ardy Ganggas juga menegaska, psikologi tujuannya hanya memberikan rangsangan dan motivasi kepada atlet agar lebih memaksimalkan potensi dirinya.
Sebab, kata Ardi Ganggae, tekanan akan semakin kuat dan itu akan sangat dirasakan oleh atlet itu sendiri. Sehingga kejiwaan atlet harus dijaga dengan baik agar tetap tenang dan fokus mencari prestasi terbaiknya lolos PON.
"Makanya kita libatkan psikologi untuk mengetahui aspek dari atlet itu sendiri, sehingga treatment-nya diberikan dengan tepat nantinya," tandas Ardy Ganggas, yang juga pengurus KONI Bali.
Ardy Ganggas mengatakan, nanti volume latihan langsung ditingkatkan begitu masuk program TC Sentralisasi. Saat ini atlet karate Bali telah menjalani latihan sebanyak 3 kali di Dojo Joger Kuta Badung. Latihan rutin tiap hari Sabtu, Minggu dan Senin. Sedangkan sisanya menjalani latihan secara mandiri di Pengkab masing - masing.
"Pada saat TC Sentralisasi minimal sehari latihan 2 kali, itu akan kita lakukan dengan progres latihan yang meningkat," tutur Ardy Ganggas. Sehingga TC Sentralisasi satu bulan itu harapannya agar atlet bisa lebih fokus mempersiapkan diri menuju babak kualifikasi PON yang dinilai akan berlangsung dengan ketat.
"TC Sentralisasi itu agar atlet bisa lebih fokus menyiapkan diri jelang PON, makanya atlet akan kita kumpulkan jadi satu agar fokus latihan dan kebersamaan lebih terjalin," papar Ardy Ganggas, yang juga mantan peraih medali emas di ajang PON itu.
Sementara itu FORKI Bali sendiri sedangkan mengalami pengurangan lagi satu kelas di sektor putri dan satu kelas lagi di sektor putra. Kalau diciutkan lagi dua kelas ini, kata Ardy, sudah kita dapatkan tim definitif. Sebab di dua kelas -68 kg putri dan satu kelas lagi di putra, itu tinggal pencoretan menuju tim definitif saja.
Ardy Ganggas mengatakan, untuk jumlah tim definitif nantinya akan dihuni sebanyak 19 orang atlet. Mereka akan turun secara full tim di ajang Pra PON nanti.dek
Pengprov FORKI Bali akan menghadirkan psikolog untuk menempa karateka Pra PON dalam TC Sentralisasi pada akhir Juli ini. Psikolog itu diharapkan dapat memperkuat mental atlet menjelang tampil dalam babak kualifikasi yang dilakukan pada 25-27 Agustus di GOR Rusdiawan Banjar Bau, Kalimantan Selatan.
"Tim psikolog kita hadirkan pada TC Sentralisasi, kemungkinan awal Agustus sudah bisa kita lakukan," ungkap Ketua Harian Pengprov FORKI Bali, Ardy Ganggas, Minggu (23/7).
Menurut Ardy Ganggas yang juga mantan peraih medali emas pada ajang PON, persiapan fisik, teknik, sudah dilakukan dengan sebaik mungkin. Ardy Ganggas juga menegaska, psikologi tujuannya hanya memberikan rangsangan dan motivasi kepada atlet agar lebih memaksimalkan potensi dirinya.
Sebab, kata Ardi Ganggae, tekanan akan semakin kuat dan itu akan sangat dirasakan oleh atlet itu sendiri. Sehingga kejiwaan atlet harus dijaga dengan baik agar tetap tenang dan fokus mencari prestasi terbaiknya lolos PON.
"Makanya kita libatkan psikologi untuk mengetahui aspek dari atlet itu sendiri, sehingga treatment-nya diberikan dengan tepat nantinya," tandas Ardy Ganggas, yang juga pengurus KONI Bali.
Ardy Ganggas mengatakan, nanti volume latihan langsung ditingkatkan begitu masuk program TC Sentralisasi. Saat ini atlet karate Bali telah menjalani latihan sebanyak 3 kali di Dojo Joger Kuta Badung. Latihan rutin tiap hari Sabtu, Minggu dan Senin. Sedangkan sisanya menjalani latihan secara mandiri di Pengkab masing - masing.
"Pada saat TC Sentralisasi minimal sehari latihan 2 kali, itu akan kita lakukan dengan progres latihan yang meningkat," tutur Ardy Ganggas. Sehingga TC Sentralisasi satu bulan itu harapannya agar atlet bisa lebih fokus mempersiapkan diri menuju babak kualifikasi PON yang dinilai akan berlangsung dengan ketat.
"TC Sentralisasi itu agar atlet bisa lebih fokus menyiapkan diri jelang PON, makanya atlet akan kita kumpulkan jadi satu agar fokus latihan dan kebersamaan lebih terjalin," papar Ardy Ganggas, yang juga mantan peraih medali emas di ajang PON itu.
Sementara itu FORKI Bali sendiri sedangkan mengalami pengurangan lagi satu kelas di sektor putri dan satu kelas lagi di sektor putra. Kalau diciutkan lagi dua kelas ini, kata Ardy, sudah kita dapatkan tim definitif. Sebab di dua kelas -68 kg putri dan satu kelas lagi di putra, itu tinggal pencoretan menuju tim definitif saja.
Ardy Ganggas mengatakan, untuk jumlah tim definitif nantinya akan dihuni sebanyak 19 orang atlet. Mereka akan turun secara full tim di ajang Pra PON nanti.dek
1
Komentar