Home Tournament Wushu Pengkab Klungkung Rintis Lahirnya Atlet Internasional
SEMARAPURA, NusaBali.com – Sebanyak 60 atlet wushu dari berbagai kelompok usia mengikuti home tournament di Sasana Wushu Pengkab Klungkung sebagai syarat kenaikan tingkat.
Pewushu pemula, pra prestasi dan prestasi unjuk kebolehan dalam turnamen internal gelaran Wushu Pengkab Klungkung ini pada Minggu (23/7/2023).
Home tournament merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dua tahun sekali oleh Wushu Pengkab Klungkung di sasana Jalan Ngurah Rai, Semarapura Kaja.
“Home tournament merupakan cara kami mengetahui sejauh mana perkembangan murid-murid saat dilatih,” kata pelatih wushu Pengkab Klungkung, Wandy Tandun.
Antusias peserta pun patut diacungi jempol. Begitu juga dengan peran orangtua yang setia menemani anaknya selama ujian berlangsung.
Soal sistem penilaian, Wandy menjelaskan mereka dinilai dari segi gerakan-gerakan dasar wushu, seperti gerakan kuda-kuda, dan gerakan wushu lainnya. Dari penilain itu, Wandy dapat menyeleksi anak didiknya untuk masuk ke level yang lebih tinggi. Bahkan, dirinya mengungkap jika ujian tersebut dilaksanakan dengan seleksi yang ketat.
“Ada enam orang yang tidak lolos yaitu tiga anak dari kelas pemula menuju kelas pra prestasi dan tiga anak dari kelas pra prestasi menuju kelas prestasi. Seleksinya sangat ketat jadi para pelatih selektif untuk meloloskan anak yang akan naik tingkat atau naik kelas,” bebernya.
Menurut Wandy, pembinaan olahraga yang paling benar adalah memulainya dari usia sedini mungkin. Sehingga kegiatan ini sangat cocok dalam pembentukan atlet daerah.
Sasana Wushu Pengkab Klungkung sendiri menjadi tempat desentralisasi atlet wushu di Kabupaten Klungkung. Sehingga ke depan diharapkan dapat mencetak atlet level nasional bahkan internasional. Apalagi, selama ini Wushu Kabupaten Klungkung sudah banyak melahirkan atlet wushu nasional dan dunia.
“Anak-anak sudah boleh dilatih dari usia 5 tahun, itu sudah paling bagus. Saya berharap ke depan anak-anak memilik tanggung jawab yang lebih baik dari segi kedisiplinan. Tujuannya agar bisa menjadi atlet yang berprestasi di daerah, nasional, dan internasional,” harapnya. *ris
Home tournament merupakan agenda rutin yang dilaksanakan dua tahun sekali oleh Wushu Pengkab Klungkung di sasana Jalan Ngurah Rai, Semarapura Kaja.
“Home tournament merupakan cara kami mengetahui sejauh mana perkembangan murid-murid saat dilatih,” kata pelatih wushu Pengkab Klungkung, Wandy Tandun.
Antusias peserta pun patut diacungi jempol. Begitu juga dengan peran orangtua yang setia menemani anaknya selama ujian berlangsung.
Soal sistem penilaian, Wandy menjelaskan mereka dinilai dari segi gerakan-gerakan dasar wushu, seperti gerakan kuda-kuda, dan gerakan wushu lainnya. Dari penilain itu, Wandy dapat menyeleksi anak didiknya untuk masuk ke level yang lebih tinggi. Bahkan, dirinya mengungkap jika ujian tersebut dilaksanakan dengan seleksi yang ketat.
“Ada enam orang yang tidak lolos yaitu tiga anak dari kelas pemula menuju kelas pra prestasi dan tiga anak dari kelas pra prestasi menuju kelas prestasi. Seleksinya sangat ketat jadi para pelatih selektif untuk meloloskan anak yang akan naik tingkat atau naik kelas,” bebernya.
Menurut Wandy, pembinaan olahraga yang paling benar adalah memulainya dari usia sedini mungkin. Sehingga kegiatan ini sangat cocok dalam pembentukan atlet daerah.
Sasana Wushu Pengkab Klungkung sendiri menjadi tempat desentralisasi atlet wushu di Kabupaten Klungkung. Sehingga ke depan diharapkan dapat mencetak atlet level nasional bahkan internasional. Apalagi, selama ini Wushu Kabupaten Klungkung sudah banyak melahirkan atlet wushu nasional dan dunia.
“Anak-anak sudah boleh dilatih dari usia 5 tahun, itu sudah paling bagus. Saya berharap ke depan anak-anak memilik tanggung jawab yang lebih baik dari segi kedisiplinan. Tujuannya agar bisa menjadi atlet yang berprestasi di daerah, nasional, dan internasional,” harapnya. *ris
1
Komentar