Penutup Jaringan Utulitas Terpadu Kerap Rusak
MANGUPURA, NusaBali - Penutup jaringan utulitas terpadu rusak di ruas Jalan Nusa Dua Selatan, Kecamatan Kuta Selatan, Senin (24/7).
Salah seorang tokoh masyarakat, I Nyoman Beker menyebut fasilitas yang dibuat saat event KTT G20, rusak bukan kali ini saja, namun sudah beberapa kali.
“Kemarin (Senin) malam salah satu penutup saluran pecah dan menimbulkan lubang, itu sudah kita pasangi tanda agar tidak membahayakan pengendara. Kami juga sudah melaporkan hal itu kepada Pak Camat untuk bisa mendapatkan atensi,” katanya, Selasa (25/7).
Tak hanya penutup saluran utilitas terpadu yang dinilai kurang terawat, puluhan LPJ juga diketahui sering mati di kawasan tersebut. Ditengarai ini karena LPJ menggunakan tenaga surya, sehingga berpengaruh pada saat musim hujan. “LPJ sering tidak hidup karena tenaga surya yang menjadi pembangkit (sumber energi, Red) tidak cukup menyimpan daya. Kondisi lampu yang hidup juga tidak maksimal menerangi dan membuat kawasan seolah remang-remang,” kata Nyoman Beker lagi.
Kondisi taman di median jalan, lanjutnya, juga kurang terawat, sehingga terlihat gersang dan bahkan ada tanaman yang mati. Dia berharap kondisi tersebut dapat dievaluasi, baik menyangkut kualitas ketahanan maupun langkah pemeliharaan dalam jangka panjang. “Saya harap kondisi ini dapat dievaluasi dan diatensi. Selama ini respon perbaikan sudah bagus, tapi ini perlu langkah jangka panjang,” ujarnya.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta membenarkan bahwa salah satu tutup saluran utilitas terpadu bawah tanah di Kecamatan Kuta Selatan, khususnya di ruas Jalan Nusa Dua Selatan mengalami kerusakan. Namun hal itu sudah dikoordinasikan kepada pihak BPJN melalui Dinas PUPR Badung. “Sudah kita sampaikan, sekarang masih dalam perencanaan pengerjaan. Kemarin juga sempat seperti itu pada titik yang lain, tapi sudah diperbaiki. Perbaikan itu dilakukan oleh pihak balai, karena jalan itu katanya masih dalam masa pemeliharaan kontraktor,” jelas Gede Arta.
Selain tutup saluran utilitas terpadu bawah tanah, lanjut Gede Arta, sejumlah aspirasi dari masyarakat juga sudah disampaikan kepada pihak BPJN, seperti menyangkut LPJ yang mati termasuk kondisi taman di median jalan. “Ranah pemeliharaan itu memang sebagian di Dinas LHK Badung dan ada juga di balai, makanya kita sudah berkoordinasi ke sana,” katanya. 7 dar
“Kemarin (Senin) malam salah satu penutup saluran pecah dan menimbulkan lubang, itu sudah kita pasangi tanda agar tidak membahayakan pengendara. Kami juga sudah melaporkan hal itu kepada Pak Camat untuk bisa mendapatkan atensi,” katanya, Selasa (25/7).
Tak hanya penutup saluran utilitas terpadu yang dinilai kurang terawat, puluhan LPJ juga diketahui sering mati di kawasan tersebut. Ditengarai ini karena LPJ menggunakan tenaga surya, sehingga berpengaruh pada saat musim hujan. “LPJ sering tidak hidup karena tenaga surya yang menjadi pembangkit (sumber energi, Red) tidak cukup menyimpan daya. Kondisi lampu yang hidup juga tidak maksimal menerangi dan membuat kawasan seolah remang-remang,” kata Nyoman Beker lagi.
Kondisi taman di median jalan, lanjutnya, juga kurang terawat, sehingga terlihat gersang dan bahkan ada tanaman yang mati. Dia berharap kondisi tersebut dapat dievaluasi, baik menyangkut kualitas ketahanan maupun langkah pemeliharaan dalam jangka panjang. “Saya harap kondisi ini dapat dievaluasi dan diatensi. Selama ini respon perbaikan sudah bagus, tapi ini perlu langkah jangka panjang,” ujarnya.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta membenarkan bahwa salah satu tutup saluran utilitas terpadu bawah tanah di Kecamatan Kuta Selatan, khususnya di ruas Jalan Nusa Dua Selatan mengalami kerusakan. Namun hal itu sudah dikoordinasikan kepada pihak BPJN melalui Dinas PUPR Badung. “Sudah kita sampaikan, sekarang masih dalam perencanaan pengerjaan. Kemarin juga sempat seperti itu pada titik yang lain, tapi sudah diperbaiki. Perbaikan itu dilakukan oleh pihak balai, karena jalan itu katanya masih dalam masa pemeliharaan kontraktor,” jelas Gede Arta.
Selain tutup saluran utilitas terpadu bawah tanah, lanjut Gede Arta, sejumlah aspirasi dari masyarakat juga sudah disampaikan kepada pihak BPJN, seperti menyangkut LPJ yang mati termasuk kondisi taman di median jalan. “Ranah pemeliharaan itu memang sebagian di Dinas LHK Badung dan ada juga di balai, makanya kita sudah berkoordinasi ke sana,” katanya. 7 dar
1
Komentar