Kisruh TI Denpasar, Silakan ke Baori atau Munaslub TI
Siap dan beranikah ke Baori atau menggelar Munaslub. Karena ada syarat yang harus dipenuhi jika menempuh jalur itu.
DENPASAR, NusaBali
Silakan tempuh jalur Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) atau Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub) PB TI. Demikian tantangan kepada Ketua Umum Pengprov TI Bali Anak Agung Lan Ananda kepada Anak Agung Suryawan, terkait gugatan terhadap pembekuan Pengkot TI Denpasar yang ditolak hakim di PN Denpasar.
"Sejak awal kami tegaskan, jika tidak terima dengan pembekuan kami, silakan tempuh jalur semestinya. Dalam hal ini ke Baori. Karena itu langkah dan jalur yang tepat bagi kami. Jadi, disana bisa diuji terkait sanksi dan proses pembekuan kami dari Pengprov TI Bali," ucap Lan Ananda di Denpasar, Kamis (22/6).
Menurut Lan Ananda, langkah itu memang tidak ada cara lain lagi. Karena bagi dia, mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan merupakan langkah awal yang keliru.
"Sudah dari dulu saya tegaskan, itu langkah keliru. Makanya kalah dan ditolak pengadilankan," tegas Lan Ananda.
Karena pada prinsipnya dia tetap memegang azas-azas dan prinsip kebenaran. Sepanjang menegakkan aturan organisasi yang diatur AD/ART tidak menjadi masalah bagi dia untuk memutuskan hal semacam itu.
"Kami konsisten dengan keputusan kami," kata Lan Ananda.
Pertanyaannya, kata Lan Ananda, siap dan beranikah ke Baori atau menggelar Munaslub. Karena ada syarat yang harus dipenuhi jika menempuh jalur itu.
“Kalau saya sudah pernah berproses di Baori. Jadi, sangat pahamlah," tandas Lan Ananda.
Lan Ananda sangat yakin dengan kebenarannya. Bahkan, dia tidak terima jika ada lembaga olahraga di intervensi lembaga manapun. Termasuk soal adanya laporan ke Polda Bali.
"Kami tidak terima jika ranah olahraga diseret oleh lembaga lain. Jadi, kami siap dan akan datang sendirian. Meskipun siapapun yang melaporkan dirinya. Termasuk melibatkan 100 pengacara. Kami siap dan santai saja," tandas Lan Ananda.
Bagi Lan Ananda, pengaduan itu sesuatu hal-hal yang wajar. Sebab, dia tidak pernah melakukan diskriminasi terhadap anak-anak. Itu semata-mata hanya menegakkan aturan organisasi. Dan, skorsing bagi kami itu proses pembinaan untuk kebaikan dia dikemudian hari.
"Perlu digarisbawahi, saya itu pencinta dan menyayangi anak-anak. Dan, akan memandang hina jika ada merendahkan anak-anak. Namun, saya memandang rendahan, jika ada oknum yang mencari kesempatan untuk mendapatkan popularitas dalam konflik TI Denpasar, dan berlindung di balik anak-anak," beber Lan Ananda.
Sebab, anggota taekwondoin di Bali tembus 6.000. Jika ada skorsing itu merupakan contoh pembelajaran bagi yang lainnya. Dan, bukan soal perkara like disk like. Melainkan pembelajaran untuk taat dengan aturan organisasi.
"Kami baru kenal sama atlet taekwondo jika dia bersegaram olahraga. Bahkan, saya tidak kenal dengan atlet Pelatda dari taekwondo. Itu semua karena prestasinya," papar Lan Ananda.dek
Komentar