Galungan, 8.053 Babi Siap Dipotong
TABANAN, NusaBali - Persiapan Hari Raya Galungan dan Kuningan sebanyak 8.053 ekor babi di Tabanan siap dipotong.
Ribuan babi itu tersebar di 10 kecamatan. Dan di sisi lain untuk memastikan kesehatan babi di tengah rentannya virus, Dinas Pertanian melalui bidang ternak bakal melakukan pengecekan kesehatan dimulai dari 31 Juli hingga 1 Agustus.
Data dari Dinas Pertanian Tabanan, 8.053 babi yang siap potong ini artinya di Tabanan stok babi jelang Galungan dan Kuningan tidak langka. Disebutkan tidak langka dari 8.053 babi yang tersedia estimasi babi dipotong sejumlah 4.421 artinya surplus babi sekitar 4 ribu lebih.
Kepala Bidang Ternak Dinas Pertanian Tababan, Gede Eka Parta Ariana menjelaskan kebutuhan babi jelang Galungan di Tabanan aman. Seluruh kecamatan hampir merata tersedia babi yang siap potong. "Dari hasil pendataan kita seluruhnya aman stok, tidak sampai kita (Tabanan) mencari babi ke luar daerah Tabanan," akunya, Kamis (27/7).
Disebutkan sebaran babi yang siap potong ini sesuai data terbanyak ada di Kecamatan Selemadeg Timur sejumlah 1.490 ekor. Kemudian disusul oleh Kecamatan Selemadeg sejumlah 1.127 ekor. Lalu di Kecamatan Kerambitan mencapai 942 ekor. Dan paling sedikit ada di Kecamatan Baturiti 391 ekor.
Sementara estimasi pemotongan paling banyak terdata di Kecamatan Penebel mencapai 676 ekor Kecamatan Pupuan sebanyak 617 ekor, disusul Kecamatan Marga 546 ekor. Dan yang paling sedikit memerlukan estimasi pemotongan babi adalah Kecamatan Baturiti mencapai 361 ekor. "Pendataan ini dilakukan sesuai dengan hasil survei di lapangan," katanya.
Dan sejalan dengan persiapan jelang Galungan dan Kuningan ini, Dinas Pertanian juga menyiapkan pemeriksaan kesehatan terhadapbabi. Pemeriksaan dilakukan dia tahap yakni pemeriksaan ante mortem dan post mortem. Pemeriksaan bakal dilakukan mulai Senin 31 Juli sampai 1 Agustus nanti. "Pemeriksaan akan dilakukan di seluruh Kecamatan dengan melibatkan 10 tim kesehatan hewan," bebernya.
Dia menegaskan pemeriksaan penting dilakukan untuk mengetahui kesehatan babi itu agar aman dikonsumsi. Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan cara pengambilan sampling di masing-masing kecamatan. "Koordinator pemeriksaan ini adalah Puskesmas. Dan mudah-mudahan tidak ada babi yang terserang penyakit," harapnya.
Di sisi lain terkait dengan harga babi di tingkat petani diakui Eka Parta Ariana masih stabil. Per kilogramnya rata-rata di angka Rp 38.000 - Rp 40.000 ditingkat petani. "Biasanya mendekati hari raya ada kenaikan tetapi tipis, kisaran naik lagi Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogramnya dari harga global," akunya. 7des
Komentar