Pemotor Pilih Mudik Malam
Ribuan pemudik bersepeda motor meninggalkan Bali menuju Lombok, NTB, sejak tiga hari lalu hingga, pada malam hari. Pemudik malam ini diperkirakan hingga Sabtu malam ini.
AMLAPURA, NusaBali
Selain karena cuaca malam yang sejuk, juga para pemudik ini kebanyakan mudik usai pulang kerja. Para pemudik bersepeda motor rela antre hingga 300 meter dari pintu Dermaga Pelabuhan Padangbai, Karanmgasem, hingga Pos I Pelabuhan Padangbai. Petugas Terpadu Operasi Ramadniya Agung 2017, bersama Polsek Kawasan Laut Padangbai, memeriksa intensif para penumpang yang hendak menyeberang. Pemerikasaan di Pos I Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (22/6) pukul 20.00 Wita hingga Jumat (23/6) pukul 01.00 Wita.
Walau kedua Dermaga Pelabuhan Padangbai dioperasikan, tetap kewalahan menampung puncak luberan pemudik bersepeda motor. Sehingga pemudik mesti bersabar menunggu giliran kapal yang membongkar muatan.
Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri yang mengkoordinasikan anggotanya, mengamankan di Pelabuhan Padangbai mulai dari Pos I, Pos II dan Pos III. Mereka bersinergi dengan petugas Operasi Ramadniya Agung 2017, PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai dan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai.
Jumlah pemudik bersepeda motor hanya diperkenankan naik kapal sesuai kapasitas kapal. "Secara teknis, jalannya arus pada puncak mudik ini, lancar, cuaca juga bersahabat," kata Kapolsek Kompol Suharto.
Selama melayani arus mudik hingga arus balik lebaran nanti, KSOP Pelabuhan Padangbai, tetap mengoperasikan 32 kapal, termasuk empat kapal melayani Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Nusa Penida, Klungkung.
Cuaca di Selat Lombok sesuai ramalan Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar cukup bersahabat. Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 4-8 knot per jam, tinggi gelombang 0,25-1,25 meter, sedangkan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 4-5 knot per jam dengan tinggi gelombang 0,25-2,25 meter.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rosta mengakui, puncak mudik lebaran hanya Kamis (22/6) malam hingga Jumat (23/6) dini hari. "Penjualan tiket untuk pemudik yang bersepeda motor mencapai 1.985 tiket hanya satu malam. Sedangkan pemudik untuk Jumat pagi hingga siang, sepi," kata I Wayan Rosta.
Tercatat penumpang yang mudik sejak H-10 hingga H-3, yang menyeberang 32.486 penumpang, ternyata mengalami penurunan di bandingkan tahun 2016, sebesar 34.800 penumpang. Sedangkan penumpang tanpa membawa kendaraan naik 60 persen di tahun 2017 mencapai 3.703 penumpang di tahun 2016 mencapai 2.305 penumpang. Penumpang bersepeda motor di tahun 2017 mencapai 8.572 unit turun di bandingkan tahun 2016 mencapai 9.608 unit.
Secara khusus, ada 29 kapal siap melayani para pemudik jelang Idul Fitri, 6-7 Juli, 1437 Hijriah di Selat Lombok dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, dan sebaliknya. Dari 33 kapal yang ada, sementara masuk dok empat kapal. 29 kapal yang telah siap melayani penumpang, dan laik layar. Dua dermaga yang siap melakukan bongkar muat, melayani pemudik, yakni; Dermaga I dengan kekuatan 1.000 gross tonnage, yang dibangun tahun 1994 dioperasikan tahun 1997. Sedangkan Dermaga II dengan kemampuan maksimal 2.000 GT, yang dibangun tahun 2006 dioperasikan tahun 2010. Empat kapal masuk dok yakni KMP Salindo Mutiara, KMP Nusa Bhakti, KMP Rodhita dan KMP Perdana Nusantara. *k16
Walau kedua Dermaga Pelabuhan Padangbai dioperasikan, tetap kewalahan menampung puncak luberan pemudik bersepeda motor. Sehingga pemudik mesti bersabar menunggu giliran kapal yang membongkar muatan.
Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri yang mengkoordinasikan anggotanya, mengamankan di Pelabuhan Padangbai mulai dari Pos I, Pos II dan Pos III. Mereka bersinergi dengan petugas Operasi Ramadniya Agung 2017, PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai dan Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai.
Jumlah pemudik bersepeda motor hanya diperkenankan naik kapal sesuai kapasitas kapal. "Secara teknis, jalannya arus pada puncak mudik ini, lancar, cuaca juga bersahabat," kata Kapolsek Kompol Suharto.
Selama melayani arus mudik hingga arus balik lebaran nanti, KSOP Pelabuhan Padangbai, tetap mengoperasikan 32 kapal, termasuk empat kapal melayani Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Nusa Penida, Klungkung.
Cuaca di Selat Lombok sesuai ramalan Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar cukup bersahabat. Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 4-8 knot per jam, tinggi gelombang 0,25-1,25 meter, sedangkan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 4-5 knot per jam dengan tinggi gelombang 0,25-2,25 meter.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rosta mengakui, puncak mudik lebaran hanya Kamis (22/6) malam hingga Jumat (23/6) dini hari. "Penjualan tiket untuk pemudik yang bersepeda motor mencapai 1.985 tiket hanya satu malam. Sedangkan pemudik untuk Jumat pagi hingga siang, sepi," kata I Wayan Rosta.
Tercatat penumpang yang mudik sejak H-10 hingga H-3, yang menyeberang 32.486 penumpang, ternyata mengalami penurunan di bandingkan tahun 2016, sebesar 34.800 penumpang. Sedangkan penumpang tanpa membawa kendaraan naik 60 persen di tahun 2017 mencapai 3.703 penumpang di tahun 2016 mencapai 2.305 penumpang. Penumpang bersepeda motor di tahun 2017 mencapai 8.572 unit turun di bandingkan tahun 2016 mencapai 9.608 unit.
Secara khusus, ada 29 kapal siap melayani para pemudik jelang Idul Fitri, 6-7 Juli, 1437 Hijriah di Selat Lombok dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, dan sebaliknya. Dari 33 kapal yang ada, sementara masuk dok empat kapal. 29 kapal yang telah siap melayani penumpang, dan laik layar. Dua dermaga yang siap melakukan bongkar muat, melayani pemudik, yakni; Dermaga I dengan kekuatan 1.000 gross tonnage, yang dibangun tahun 1994 dioperasikan tahun 1997. Sedangkan Dermaga II dengan kemampuan maksimal 2.000 GT, yang dibangun tahun 2006 dioperasikan tahun 2010. Empat kapal masuk dok yakni KMP Salindo Mutiara, KMP Nusa Bhakti, KMP Rodhita dan KMP Perdana Nusantara. *k16
Komentar