Antrean Sepeda Motor Tembus 1,5 Kilometer
Bertepatan dengan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri pada H-2 Lebaran, Jumat (23/6), arus pemudik kembali membeludak di Pelabuhan Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Pemudik didominasi pengendara sepeda motor terjebak antrean sepanjang 1,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Antrean terjadi hingga di depan Masjid Besar Al-Mubaroq Gilimanuk.
Pantauan di lapangan, pemudik yang mengendarai sepeda motor membeludak sekitar pukul 00.00 Wita. Pemudik bersepeda motor terus berdatangan hingga puncaknya pukul 05.00 Wita terjadi antrean hingga di depan Masjid Al-Mubaroq Gilimanuk atau sekitar 1,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk.
Menghadapi lonjakan arus pemudik dengan kendaraan sepeda motor tersebut, pihak Kepolisian memberikan prioritas sepeda motor mengantre memenuhi jalur utama mulai dari pertigaan menuju Parkir Manuver Gilimanuk atau sekitar 500 meter dari pelabuhan. Sementara kendaraan kecil sejenis mobil keluarga dialihkan masuk ke gang-gang jalan seputaran Kelurahan Gilimanuk untuk menuju Parkir Manuver Gilimanuk dan menuju gerbang loket roda empat.
Selain memperioritaskan jalur sepeda motor, pihak ASDP menambah 3 loket kendaraan roda dua, sehingga total tersedia 10 loket kendaraan roda dua. Tiga loket tambahan itu merupakan loket portable, yang sebelumnya digunakan untuk melayani kendaraan roda empat. Dengan penambahan loket kendaraan roda dua itu, antrean sepeda motor terurai ke pelabuhan, akhirnya habis memasuki siang hari, pukul 12.00 Wita.
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza mengatakan, antrean sepeda motor hingga keluar Pelabuhan Gilimanuk murni terjadi karena kedatangan secara bergerombolan. Pihaknya sudah memprediksi lonjakan drastis akibat cuti bersama. “Paling banyak pemudik dengan motor,” ujarnya.
ASDP juga memberikan prioritas penyeberangan sepeda motor. Setiap kapal yang akan berangkat menuju Pelabuhan Ketapang diharuskan lebih banyak mengangkut sepeda motor. Begitu juga KMP Portlink VII sekali berangkat langsung penuh diisi sampai 600 unit sepeda motor.
Susuai data produksi penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang pada H-3 Lebaran, Kamis (22/6) pukul 08.00 Wita sampai Jumat kemarin pukul 08.00 Wita, tercatat sebanyak 68.182 penumpang dengan 14.539 unit roda dua dan 6.983 unit kendaraan roda empat. Produksi penyeberangan pada H-3 Lebaran itu, masih lebih sedikit dibanding H-4 Lebaran, Rabu (21/6) pukul 08.00 Wita sampai dengan Kamis (22/6) pukul 08.00 Wita dengan 70.863 penumpang, 15.499 unit roda dua dan 7.445 unit roda empat.
Sementara pada H-4 Lebaran, para pemudik dengan kendaraan pribadi yang membeludak secara bersamaan sempat mengantre hinga 6 jam dan menembus ekor antrean sampai di Gelung Kori Gilimanuk atau sekitar 2 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Sementara pemudik dengan kendaraan sepeda motor ketika H-4 Lebaran sempat mengantre rata-rata selama 4 jam dengan puncak antrean sampai di depan Masjid Besar Al-Mubaroq Gilimanuk atau sepanjang 1,5 kilometer dari pelabuhan. *ode
Pemudik didominasi pengendara sepeda motor terjebak antrean sepanjang 1,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Antrean terjadi hingga di depan Masjid Besar Al-Mubaroq Gilimanuk.
Pantauan di lapangan, pemudik yang mengendarai sepeda motor membeludak sekitar pukul 00.00 Wita. Pemudik bersepeda motor terus berdatangan hingga puncaknya pukul 05.00 Wita terjadi antrean hingga di depan Masjid Al-Mubaroq Gilimanuk atau sekitar 1,5 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk.
Menghadapi lonjakan arus pemudik dengan kendaraan sepeda motor tersebut, pihak Kepolisian memberikan prioritas sepeda motor mengantre memenuhi jalur utama mulai dari pertigaan menuju Parkir Manuver Gilimanuk atau sekitar 500 meter dari pelabuhan. Sementara kendaraan kecil sejenis mobil keluarga dialihkan masuk ke gang-gang jalan seputaran Kelurahan Gilimanuk untuk menuju Parkir Manuver Gilimanuk dan menuju gerbang loket roda empat.
Selain memperioritaskan jalur sepeda motor, pihak ASDP menambah 3 loket kendaraan roda dua, sehingga total tersedia 10 loket kendaraan roda dua. Tiga loket tambahan itu merupakan loket portable, yang sebelumnya digunakan untuk melayani kendaraan roda empat. Dengan penambahan loket kendaraan roda dua itu, antrean sepeda motor terurai ke pelabuhan, akhirnya habis memasuki siang hari, pukul 12.00 Wita.
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza mengatakan, antrean sepeda motor hingga keluar Pelabuhan Gilimanuk murni terjadi karena kedatangan secara bergerombolan. Pihaknya sudah memprediksi lonjakan drastis akibat cuti bersama. “Paling banyak pemudik dengan motor,” ujarnya.
ASDP juga memberikan prioritas penyeberangan sepeda motor. Setiap kapal yang akan berangkat menuju Pelabuhan Ketapang diharuskan lebih banyak mengangkut sepeda motor. Begitu juga KMP Portlink VII sekali berangkat langsung penuh diisi sampai 600 unit sepeda motor.
Susuai data produksi penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang pada H-3 Lebaran, Kamis (22/6) pukul 08.00 Wita sampai Jumat kemarin pukul 08.00 Wita, tercatat sebanyak 68.182 penumpang dengan 14.539 unit roda dua dan 6.983 unit kendaraan roda empat. Produksi penyeberangan pada H-3 Lebaran itu, masih lebih sedikit dibanding H-4 Lebaran, Rabu (21/6) pukul 08.00 Wita sampai dengan Kamis (22/6) pukul 08.00 Wita dengan 70.863 penumpang, 15.499 unit roda dua dan 7.445 unit roda empat.
Sementara pada H-4 Lebaran, para pemudik dengan kendaraan pribadi yang membeludak secara bersamaan sempat mengantre hinga 6 jam dan menembus ekor antrean sampai di Gelung Kori Gilimanuk atau sekitar 2 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk. Sementara pemudik dengan kendaraan sepeda motor ketika H-4 Lebaran sempat mengantre rata-rata selama 4 jam dengan puncak antrean sampai di depan Masjid Besar Al-Mubaroq Gilimanuk atau sepanjang 1,5 kilometer dari pelabuhan. *ode
Komentar