Pertamina FT Sanggaran Tanam Bibit Mangrove Hampir Punah di Tahura Ngurah Rai
Mangrove Festival di Bali Sambut Hari Mangrove Sedunia 2023
DENPASAR, NusaBali.com – Menyambut Hari Mangrove Sedunia 2023, Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, Pemogan, Denpasar Selatan, menjadi area penyelenggaraan ‘Mangrove Festival’ pada 28-29 Juli 2023.
Mangrove Festival yang mengangkat tema ‘Mangrove Indonesia untuk Dunia’ dikemas dalam bentuk pameran, wisata kuliner, lomba-lomba untuk pelajar, tour the mangrove, penanaman mangrove, dan hiburan.
Pelaksanaan pameran diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari UMKM bertema mangrove dan lingkungan, BUMN, Pemerintah dan lainnya. Salah satunya yang terlibat dalam acara ini adalah PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal (FT) Sanggaran yang lokasinya memang tidak terlalu jauh dari kawasan hutan mangrove.
“Sejak 2022, kami melakukan penanaman mangrove berkelanjutan, apalagi daerah Tahura Ngurah Rai merupakan ring 1 Fuel Terminal Sanggaran,” kata Adhi Sadewo Broto selaku Fuel Terminal Manager Sanggaran di sela-sela pembukaan Mangrove Festival, Jumat (28/7/2023) siang di Mangrove Information Centre, Ngurah Rai Bali.
Adhi Sadewo menerangkan FT Sanggaran mendukung kelestarian mangrove atau bakau ini, sehingga tak ragu-ragu untuk terlibat dalam restorasi sekaligus menjaga relasi dengan para stakeholder terkait, mengingat lokasi Tahura Ngurah Rai yang berada di ring 1 FT Sanggaran. “Tentunya juga dukungan terhadap green energy,” ujarnya.
"Jangan lupa, tanaman bakau mampu memberikan manfaat yang besar, antara lain sebagai habitat beragam hewan laut, dan hewan-hewan lainnya, menjadi sumber produk kuliner dan kerajinan serta sebagai kawasan studi dan migrasi satwa," tambah Adhi Sadewo.
FT Sanggaran sendiri juga turut membina Pokmaswas Mina Werdhi berlokasi di Tahura Ngurah Rai yang beberapakali pernah menerima penghargaan hingga tingkat nasional.
Dalam rangkaian Mangrove Festival 2023, lanjut Adhi Sadewo, FT Sanggaran akan melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove pada Sabtu (29/7/2023) dengan melibatkan unsur pentahelix, yakni, pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, dan media.
“Tahun lalu kami sudah melakukan penanaman sebanyak 2.000 bibit mangrove, sedangkan tahun ini ditargetkan 3.000 bibit mangrove dengan metode rumpon berjarak. Metode ini dipilih karena lebih efektif daripada metode ajir bambu seperti sebelum-sebelumnya,” ujar Adhi Sadewo.
Menariknya lagi, penanaman bibit mangrove kali ini istimewa, karena menggunakan bibit mangrove yang tidak ada di Bali.
Bibit dimaksud adalah bruguiera parfivlora (Sumatera Utara), bruguiera sexangula (Sumatera Utara), bruguiera exaristata (Merauke Papua). Bahkan mangrove yang disebut-sebut hampir punah yaitu jenis bruguiera hainessi (Kubu Raya Kalimantan barat) ikut ditanam di Tahura Ngurah Rai.
Prosesi penanaman bibit-bibit langka ini sudah dilakukan seusai acara pembukaan Mangrove Festival 2023 yang secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih bersama Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali, I Made Teja.
Dalam kegiatan selama dua hari ini juga digelar berbagai lomba bagi pelajar tingkat TK, SD, SMP dan SMA. Praktek Ecoprint juga disiapkan bagi para pelajar pelajar, serta hiburan baik band maupun stand up komedi komunitas.
1
Komentar