OJK dan FKLJK Bali Edukasi Literasi Keuangan
Melalui Kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan
Kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan akan melengkapi kampanye Bulan Inklusi Keuangan yang puncaknya diperingati setiap Oktober.
DENPASAR, NusaBali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara bersama dengan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali dan Pemerintah Kota Denpasar memberikan edukasi dan literasi keuangan melalui kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk harmonisasi peningkatan akses dan literasi keuangan dengan kearifan lokal Bali.
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Jumat (28/7) seperti dilansir Antara, mengatakan kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan yang dipusatkan di areal Taman Kota Lumintang, Denpasar, itu diisi dengan stan pameran yang menjajakan berbagai produk UMKM yang menjadi kebutuhan umat Hindu saat Hari Raya Galungan, sekaligus dirangkaikan program literasi keuangan yang disampaikan OJK dan lembaga jasa keuangan. Selain itu juga dimeriahkan dengan lomba Tari Condong yang diikuti oleh para pelajar di Kota Denpasar.
“Di sini kami hadir, keunikan lokal kami adopsi, masyarakat sekaligus juga bisa mendapatkan akses keuangan,” ucap Kristrianti.
Kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan tersebut, lanjut dia, juga melengkapi upaya kampanye Bulan Inklusi Keuangan yang puncaknya diperingati setiap bulan Oktober. Dia menambahkan, banyak program yang telah dilaksanakan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD), mulai dari pemberian akses ke UMKM, pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel, dan pendampingan UMKM serta kampanye Bulan Inklusi Keuangan.
Pihaknya berharap agenda Pekenan Galungan dan Kuningan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan semua pelaku usaha jasa keuangan selama jangka waktu tertentu dapat sekaligus memberikan suvenir kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk kebutuhan Galungan. “Harapannya tahun depan akan dilakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat sehingga serentak semua di kabupaten,” ucap Kristrianti.
Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali yang juga Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, mengatakan semua industri jasa keuangan mempunyai kewajiban sesuai ketentuan POJK untuk memberikan edukasi dan literasi serta perlindungan kepada konsumen. “Kegiatan ini menjadi bagian dari program FKLJK Bali yang bisa mendorong inklusi keuangan yang lebih sehat dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mitigasi investasi terhadap lembaga jasa keuangan. Masih banyak kita dengar masyarakat yang terjebak investasi bodong dan pinjaman ilegal,” katanya.
Untuk tahap pertama kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan melibatkan 23 UMKM. Namun, selanjutnya akan berkolaborasi dengan desa dan banjar (dusun) yang terkait dengan literasi keuangan.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster mengapresiasi pelaksanaan Pekenan Galungan dan Kuningan tersebut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk IKM dan UMKM,” ujarnya.
Dia mengharap program Pekenan Galungan dan Kuningan berlanju ke depannya. “Karena sesuatu yang dilakukan kontinu dan konsisten pasti akan membuat perubahan ke situasi yang lebih baik,” ujarnya memberi semangat.
Sementara, kalangan pelaku UMKM mengaku terbantu pemasaran produknya melalui kegiatan Pekenan Galungan dan Kuningan. “Lumayan, kita terbantu dengan pameran-pameran seperti ini,” ujar Luh Eka Susilawati, seorang pelaku UMKM yang menjual beraneka macam jajan dan kue tradisional khas Buleleng, seperti dodol, satuh, kripik dan lainnya.
“Tiyang bawa 20 item, astungkara laris,” imbuh Susilawati sambil sibuk melayani pembeli. 7 ant, k17
Komentar