Relokasi Pipa, PDAM Minta Anggaran
Ada delapan pipa PDAM yang tertanam di sekitar lokasi proyek underpass Simpang Patung Ngurah Rai, Tuban.
Terdampak Proyek Underpass
MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Mangutama, mulai melakukan persiapan merelokasi jaringan pipa induk yang mengalirkan air dari dam estuari Denpasar ke daerah Badung Selatan. Pasalnya, jaringan pipa tersebut kemungkinan bakal terkena dampak dari proyek pembangunan underpass (jalan bawah tanah) Simpang Patung Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, yang tak lama akan mulai digarap.
Diketahui, di Simpang Patung Ngurah Rai ternyata tertanam delapan pipa milik PDAM. Ini tidak termasuk jaringan kabel, telfon. Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Badung, Wayan Suyasa, mengaku sedang mempersiapkan skenario relokasi. Pasalnya ada delapan pipa, terdiri dari tujuh pipa besar dan satu pipa kecil yang melintas di kawasan tersebut.
Dia pun menyatakan sedikit banyak dengan relokasi pipa tersebut, pelayanan air khusus di Badung selatan akan terganggu. Untuk panjang pipa sendiri diperkirakan 700 meter. “Pasti ada gangguan. Tapi kami akan berusaha melakukan penanganan secepat mungkin,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (23/6) kemarin.
Suyasa yang juga mantan anggota DPRD Badung itu menjelaskan, pihaknya sudah membuat perencanaan merelokasi pipa yang dimaksud. “Sudah kami rencanakan relokasi semua pipanya,” kata dia.
Nah, untuk pemotongan pipa aliran air akan dilakukan setelah memasang pipa yang baru di tempat relokasi. Dengan demikian air tidak lama terputus. “Kami buat jaringannya dulu. Setelah itu baru kami potong pipa lama dan pindahkan ke pipa yang baru,” jelasnya. Meski begitu, pemotongannya tidak serta merta dilakukan bersamaan, namun secara bertahap. Pasalnya, masing-masing pipa mengalirkan air ke lokasi yang berbeda.
Menariknya mengingat anggaran relokasi disebut-sebut cukup besar, Suyasa berharap ada bantuan dari pemerintah. Karena itu terkait hal ini, dia menegaskan masih akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung.
“Kami harapkan dianggarkan di PUPR, karena biayanya (pengadaan dan relokasi pipa,red) lumayan besar, sekitar Rp 2,2 miliar,” kata Suyasa. Pihaknya berharap segera ada keputusan mengingat proyek akan mulai dikerjakan tidak akan lama lagi. “Menurut informasi Agustus sudah mulai. Makanya kami harus segera berkoordinasi. Tapi bagaimana pun kami harus siap, karena ini program pemerintah pusat dan Badung,” imbuhnya.
Di samping itu, Suyasa mengimbau agar masyarakat nantinya ikut mengantisipasi ketersediaan air dengan memanfaatkan tempat penampungan air di rumah masing-masing. “Kami akan menyosialisasikan ke masyarakat menjelang pemotongan,” pesannya sembari menyatakan pihak PDAM sendiri akan menyiapkan empat mobil tangki air untuk antisipasi.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui sambungan telfon tidak ada jawaban. *asa
1
Komentar