Udara Terasa Dingin di Bali, BBMKG Jelaskan Penyebabnya
MANGUPURA, NusaBali.com- Beberapa hari ini, cuaca di wilayah Bali terasa sangat dingin. Bahkan masyarakat Bali merasa kedinginan saat malam hari.
Salah satu warga asal Banjarangkan, Klungkung, Dewa Ayu Astiti, 22, menerangkan jika suhu udara menjelang malam akan terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan terang dia, saat siang hari hembusan angin juga terasa lebih dingin.
“Saat siang hari cuacanya panas, tetapi udaranya dingin. Kalau malam lebih dingin lagi,” terangnya pada Minggu (30/7/2023) malam.
Senada dengan hal tersebut, rekannya Angelina Jesica, 22, juga merasakan hal yang sama. Wanita yang tinggal di kawasan Taman Giri, Kampial, Badung juga merasa udara di malam hari semakin dingin.
“Sekarang tidur sudah tidak pakai kipas angin lagi. Biasanya tidur pakai kipas angin karena saking kepanasannya,” ungkap dia.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya menjelaskan cuaca Bali sangat terasa dingin disebabkan oleh adanya moonsoon dingin Australia yang terus bergerak melewati Indonesia termasuk Pulau Bali. Bahkan, suhu udara dingin di Bali diperkirakan akan berlangsung sampai bulan Agustus.
“Yang mana, suhu dingin di Australia ini, bergerak menuju Asia melewati Indonesia, sehingga terjadi gradien tekanan yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau dengan suhu rendah khususnya di sejumlah wilayah mulai dari Jawa, Bali, NTB dan NTT,” terangnya pada Minggu (30/7/2023).
Lebih lanjut dijelaskan, faktor pendukung lainnya yang menyebabkan suhu udara semakin dingin karena adanya gerak semu matahari dan suhu muka laut menghangat. Untuk gerak semu matahari, berdampak pada lautan di Australia dan sekitarnya dengan suhu maksimum di bagian utara bumi. Lalu, udara dingin di Australia itu berpindah ke Indonesia yang menyebabkan suhu dingin.
"Selain itu, suhu muka laut yang menghangat dapat mempengaruhi suhu udara di sekitarnya. Namun, ketika suhu muka laut menurun, suhu udara di sekitarnya juga ikut menurun," tambahnya.
Ia menjelaskan, saat memasuki puncak musim kemarau, curah hujan menjadi jarang dan langit tidak ditutup awan. Sehingga panas permukaan bumi akibat radiasi matahari pun banyak kembali terlepas ke atmosfer.
Dengan adanya berbagai faktor itu, Wirajaya mengaku berdampak pada suhu dingin di Bali. pihaknya menyebutkan melalui empat stasiun pengamatan, pada bulan Juli 2023 ini tercatat suhu minimum menyentuh angka 20 derajat.
“Dari empat stasiun kita mulai dari Stasiun Ngurah Rai, Stasiun Sanglah, Stasiun Kahang-Kahang dan Stasiun Negara itu mencapai 20 derajat," bebernya.
Meski suhu udara di Bali saat ini cukup dingin dari biasanya, Wirajaya mengatakan agar masyarakat tidak khawatir dengan kondisi ini. Sebab, ia menilai kondisi ini akan berakhir seiring dengan angin terus bergerak dan menjauh dari wilayah Indonesia.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir dan selalu memperhatikan setiap informasi dari BBMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” tutupnya. *ris
Meski suhu udara di Bali saat ini cukup dingin dari biasanya, Wirajaya mengatakan agar masyarakat tidak khawatir dengan kondisi ini. Sebab, ia menilai kondisi ini akan berakhir seiring dengan angin terus bergerak dan menjauh dari wilayah Indonesia.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu khawatir dan selalu memperhatikan setiap informasi dari BBMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” tutupnya. *ris
1
Komentar