24 Titik Pantai di Bali Potensi Banjir Rob
MANGUPURA, NusaBali.com - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir untuk waspada terhadap ancaman banjir rob (banjir pesisir, Red) di sejumlah pantai di Provinsi Bali.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III, I Nyoman Gede Wirajaya menerangkan, banjir rob tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum pada 4-5 Agustus 2023 mendatang.
Lebih lanjut ia jelaskan, potensi banjir rob ini disebabkan karena adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) pada Selasa (1/8/2023) yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada Rabu (2/7/2023) mendatang.
“Dari fenomena tersebut akan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” terangnya pada Senin (31/7/2023).
Wirajaya mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali. Terutama 24 titik pantai yang berpotensi terkena banjir rob seperti Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan.
Kemudian, Pantai Padang-Padang, Pantai Nuggalan, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Masceti, Pantai Lebih, Pantai Kusamba, dan Pantai Batu Kori.
Namun, Wirajaja mengaku potensi banjir pesisir (rob) ini akan berbeda waktu, hari, dan jam di tiap wilayah yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga, serta mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut. Masyarakat juga perlu memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar,” pesannya. *ris
Lebih lanjut ia jelaskan, potensi banjir rob ini disebabkan karena adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) pada Selasa (1/8/2023) yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada Rabu (2/7/2023) mendatang.
“Dari fenomena tersebut akan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum,” terangnya pada Senin (31/7/2023).
Wirajaya mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali. Terutama 24 titik pantai yang berpotensi terkena banjir rob seperti Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan.
Kemudian, Pantai Padang-Padang, Pantai Nuggalan, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Masceti, Pantai Lebih, Pantai Kusamba, dan Pantai Batu Kori.
Namun, Wirajaja mengaku potensi banjir pesisir (rob) ini akan berbeda waktu, hari, dan jam di tiap wilayah yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga, serta mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut. Masyarakat juga perlu memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar,” pesannya. *ris
Komentar