Galungan, Bacaleg Banjir Undangan
Padahal Belum DCT, Momen Dulang Suara Pemilu 2024
Adi Wiryatama mengaku siap menyambut undangan Krama Bali di seluruh kabupaten/kota, karena pertarungan Pileg 2024 sengit dan ketat persaingannya
DENPASAR, NusaBali
Pertarungan Pileg 2024 mendatang yang semakin dekat membuat para bakal caleg sibuk mendulang dukungan. Meskipun belum ditetapkan DCT (Daftar Calon Tetap), undangan simakrama dan turun ke basis suara banjiri para caleg. Gayung bersambut, para caleg memanfaatkannya, terlebih suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Caleg DPR RI new comer dari PDI Perjuangan, Nyoman Adi Wiryatama dihubungi NusaBali, Senin (31/7) mengatakan dirinya banjir undangan. Padahal belum ditetapkan sebagai DCT. Dia mengaku undangan simakrama dari masyarakat bukti memang kader PDIP mendapatkan apresiasi masyarakat. "Belum DCT saya dapat undangan banyak, banjir undangan simakrama dari seluruh Bali. Mudah-mudahan ini awal yang baik," ujar politisi senior PDIP yang juga Ketua DPRD Bali ini.
Kata Adi Wiryatama, dirinya mengaku siap menyambut undangan Krama Bali di seluruh kabupaten/kota, karena pertarungan Pileg 2024 sangat sengit dan ketat persaingannya. "Saya targetkan suara sebanyak-banyaknya. Supaya kursi DPR RI dapil Bali dari PDIP meningkat," tandas Bupati Tabanan dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) ini. Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Bali ini menyebutkan, gerakan turun mendulang suara tidak hanya menyasar basis suara PDIP. Sejumlah kantong dari komunitas juga disasar.
"Terutama suara komunitas, basis yang belum merah kita turun. Di mana saja itu, ya rahasia, itu strategi kita," ujar politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini. Sementara, Caleg incumbent DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana secara terpisah mengaku mendapatkan undangan masyarakat untuk simakrama. "Tetapi selain diundang, kita juga memang agendakan turun menyentuh masyarakat di kabupaten/kota dengan membawa bantuan dan program DPR RI," ujar Supadma Rudana yang Senin kemarin turun di Jembrana, menyerahkan bantuan beras untuk masyarakat.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menyebutkan untuk Pileg 2024 mendatang dirinya memastikan maju ke Senayan. Karena dorongan pendukung, relawan dan masyarakat keputusan maju diambil, setelah sempat menunggu sistem pemilu yang sebelumnya sempat ada pro kontra antara proporsional tertutup ataupun proporsional terbuka. "Setelah saya pertimbangkan masukan dan aspirasi pendukung dan relawan, kita putuskan bertarung. Begitu banyak undangan dan permintaan simakrama," ujar politisi asal Desa Peliatan Ubud, Gianyar yang telah meluncurkan program Supadma Rudana Menyama Braya ini.
Sebenarnya, kata Supadma Rudana dirinya tidak hanya turun menjelang pemilu saja. Karena program untuk masyarakat memang sudah digelontorkan sejak dirinya mewakili rakyat Bali di Senayan. Terlebih saat Pandemi Covid-19 yang merebak 2020 lalu. "Kita genjot terus program untuk masyarakat, terlebih sejak Pandemi Covid-19. Sekarang berlanjut lagi dengan berbagai bantuan bansos, hingga pelatihan untuk UMKM," tandas Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Bagaimana dengan caleg DPRD di level Provinsi Bali? Tak kalah sibuk menerima undangan dengan caleg DPR RI, caleg incumbent DPRD Bali dapil Klungkung dari Partai Gerindra, Ketut Juliarta mengaku banjir undangan simakrama. Apalagi saat Perayaan Galungan dan Kuningan, undangan hadir ke tengah masyarakat banjir sampai sepekan ke depan. "Apalagi saat Umanis Galungan pada Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (3/8) banyak piodalan di sejumlah Pura di Kabupaten Klungkung. Ya kita hampir hadiri undangan sehari itu tiga sampai empat titik," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali ini.
Juliarta mengaku dalam dunia politik, menemui masyarakat tidak hanya saat menjelang Pemilu. Karena konstituen dan basis dukungan harus benar-benar dikawal. "Kita di Klungkung akan menghadapi petarung-petarung yang berbasis dukungan partai penguasa, jadi nggak bisa leha-leha merebut dukungan," ujar politisi asal Banjar Nyamping, Kecamatan Dawan, Klungkung ini.
Sementara Ketua Komisi VI DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta yang maju ke DPR RI dari dapil Bali sebagai new comer, juga gencarkan sosialisasi ke kabupaten dan kota. Hanya saja Budiarta tidak membeber basis dukungannya untuk maju DPR RI, dengan alasan sebagai bagian dari strategi supaya tidak dibaca lawan. "Setiap hari ada uleman (undangan). Hampir seluruh Bali. Dulu kita maju DPRD Bali hanya mendulang suara di Denpasar. Sekarang di 9 kabupaten dan kota," ujar politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Pria yang akrab disapa Gung De ini menyebutkan gerakan turun ke basis suara tidak menghitung-hitung perolehan suara. Karena targetnya adalah memperoleh kursi DPR RI. "Target kita lolos ke Senayan (DPR RI). Kita gerak habis-habisan, cari suara sebanyak-banyaknya supaya dapat kursi," kelakar Wakil Ketua Bidang Buruh dan Tani DPD PDIP Bali ini.
Seperti diketahui tahapan Pemilu 2024 kini sedang bergulir. Saat ini KPU sedang melakukan verifikasi administrasi perbaikan dokumen persyaratan bakal calon yang berlangsung hingga 6 Agustus 2023. Setelah itu berlanjut ke penyusunan Daftar Calon Sementara (DCS) (6-11 Agustus 2023), penyusunan dan penetapan DCS (12-18 Agustus 2023) dan pengumuman DCS (19-28 Agustus 2023).
Kemudian berlanjut tahap masukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (19-28 Agustus 2023), pengajuan pengganti calon sementara anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota pascamasukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (14-20 September 2023) serta verifikasi atas pengajuan pengganti calon sementara anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota pascamasukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (21-23 September 2023). Setelah itu baru masuk tahapan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT). Diawali pencermatan rancangan Daftar Calon Tetap (DCT) 24 September-3 Oktober 2023), penyusunan dan penetapan DCT (4 Oktober-3 November 2023) dan Pengumuman DCT dilakukan pada 4 November 2023. 7 nat
Pertarungan Pileg 2024 mendatang yang semakin dekat membuat para bakal caleg sibuk mendulang dukungan. Meskipun belum ditetapkan DCT (Daftar Calon Tetap), undangan simakrama dan turun ke basis suara banjiri para caleg. Gayung bersambut, para caleg memanfaatkannya, terlebih suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Caleg DPR RI new comer dari PDI Perjuangan, Nyoman Adi Wiryatama dihubungi NusaBali, Senin (31/7) mengatakan dirinya banjir undangan. Padahal belum ditetapkan sebagai DCT. Dia mengaku undangan simakrama dari masyarakat bukti memang kader PDIP mendapatkan apresiasi masyarakat. "Belum DCT saya dapat undangan banyak, banjir undangan simakrama dari seluruh Bali. Mudah-mudahan ini awal yang baik," ujar politisi senior PDIP yang juga Ketua DPRD Bali ini.
Kata Adi Wiryatama, dirinya mengaku siap menyambut undangan Krama Bali di seluruh kabupaten/kota, karena pertarungan Pileg 2024 sangat sengit dan ketat persaingannya. "Saya targetkan suara sebanyak-banyaknya. Supaya kursi DPR RI dapil Bali dari PDIP meningkat," tandas Bupati Tabanan dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) ini. Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) DPD PDIP Bali ini menyebutkan, gerakan turun mendulang suara tidak hanya menyasar basis suara PDIP. Sejumlah kantong dari komunitas juga disasar.
"Terutama suara komunitas, basis yang belum merah kita turun. Di mana saja itu, ya rahasia, itu strategi kita," ujar politisi asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini. Sementara, Caleg incumbent DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana secara terpisah mengaku mendapatkan undangan masyarakat untuk simakrama. "Tetapi selain diundang, kita juga memang agendakan turun menyentuh masyarakat di kabupaten/kota dengan membawa bantuan dan program DPR RI," ujar Supadma Rudana yang Senin kemarin turun di Jembrana, menyerahkan bantuan beras untuk masyarakat.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini menyebutkan untuk Pileg 2024 mendatang dirinya memastikan maju ke Senayan. Karena dorongan pendukung, relawan dan masyarakat keputusan maju diambil, setelah sempat menunggu sistem pemilu yang sebelumnya sempat ada pro kontra antara proporsional tertutup ataupun proporsional terbuka. "Setelah saya pertimbangkan masukan dan aspirasi pendukung dan relawan, kita putuskan bertarung. Begitu banyak undangan dan permintaan simakrama," ujar politisi asal Desa Peliatan Ubud, Gianyar yang telah meluncurkan program Supadma Rudana Menyama Braya ini.
Sebenarnya, kata Supadma Rudana dirinya tidak hanya turun menjelang pemilu saja. Karena program untuk masyarakat memang sudah digelontorkan sejak dirinya mewakili rakyat Bali di Senayan. Terlebih saat Pandemi Covid-19 yang merebak 2020 lalu. "Kita genjot terus program untuk masyarakat, terlebih sejak Pandemi Covid-19. Sekarang berlanjut lagi dengan berbagai bantuan bansos, hingga pelatihan untuk UMKM," tandas Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Bagaimana dengan caleg DPRD di level Provinsi Bali? Tak kalah sibuk menerima undangan dengan caleg DPR RI, caleg incumbent DPRD Bali dapil Klungkung dari Partai Gerindra, Ketut Juliarta mengaku banjir undangan simakrama. Apalagi saat Perayaan Galungan dan Kuningan, undangan hadir ke tengah masyarakat banjir sampai sepekan ke depan. "Apalagi saat Umanis Galungan pada Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (3/8) banyak piodalan di sejumlah Pura di Kabupaten Klungkung. Ya kita hampir hadiri undangan sehari itu tiga sampai empat titik," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali ini.
Juliarta mengaku dalam dunia politik, menemui masyarakat tidak hanya saat menjelang Pemilu. Karena konstituen dan basis dukungan harus benar-benar dikawal. "Kita di Klungkung akan menghadapi petarung-petarung yang berbasis dukungan partai penguasa, jadi nggak bisa leha-leha merebut dukungan," ujar politisi asal Banjar Nyamping, Kecamatan Dawan, Klungkung ini.
Sementara Ketua Komisi VI DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta yang maju ke DPR RI dari dapil Bali sebagai new comer, juga gencarkan sosialisasi ke kabupaten dan kota. Hanya saja Budiarta tidak membeber basis dukungannya untuk maju DPR RI, dengan alasan sebagai bagian dari strategi supaya tidak dibaca lawan. "Setiap hari ada uleman (undangan). Hampir seluruh Bali. Dulu kita maju DPRD Bali hanya mendulang suara di Denpasar. Sekarang di 9 kabupaten dan kota," ujar politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Pria yang akrab disapa Gung De ini menyebutkan gerakan turun ke basis suara tidak menghitung-hitung perolehan suara. Karena targetnya adalah memperoleh kursi DPR RI. "Target kita lolos ke Senayan (DPR RI). Kita gerak habis-habisan, cari suara sebanyak-banyaknya supaya dapat kursi," kelakar Wakil Ketua Bidang Buruh dan Tani DPD PDIP Bali ini.
Seperti diketahui tahapan Pemilu 2024 kini sedang bergulir. Saat ini KPU sedang melakukan verifikasi administrasi perbaikan dokumen persyaratan bakal calon yang berlangsung hingga 6 Agustus 2023. Setelah itu berlanjut ke penyusunan Daftar Calon Sementara (DCS) (6-11 Agustus 2023), penyusunan dan penetapan DCS (12-18 Agustus 2023) dan pengumuman DCS (19-28 Agustus 2023).
Kemudian berlanjut tahap masukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (19-28 Agustus 2023), pengajuan pengganti calon sementara anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota pascamasukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (14-20 September 2023) serta verifikasi atas pengajuan pengganti calon sementara anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota pascamasukan dan tanggapan masyarakat atas DCS (21-23 September 2023). Setelah itu baru masuk tahapan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT). Diawali pencermatan rancangan Daftar Calon Tetap (DCT) 24 September-3 Oktober 2023), penyusunan dan penetapan DCT (4 Oktober-3 November 2023) dan Pengumuman DCT dilakukan pada 4 November 2023. 7 nat
Komentar