Menghilang 80 Hari, Mayat Pekak Ditemukan Mengering
AMLAPURA, NusaBali - Seorang kakek atas nama I Ketut Ubuh, 71, dari Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ditemukan telah meninggal, dengan kondisi mayat mengering setelah menghilang 80 hari.
Petani atas nama I Ketut Pica, 37, yang menemukan mayat mengering itu saat mencari pakan ternak di Hutan Gunung Agung, tepatnya di alur Sungai Bias, Banjar Batudawa Kaja, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (31/7) pukul 07.00 Wita.
Pihak keluarganya melalui salah satu cucunya I Kadek Darsana sebelumnya melaporkan sang kakek menghilang, ke Polsek Abang, Kamis (8/6) meninggalkan rumah awalnya mengaku hendak menonton sabungan ayam, ternyata tidak kunjung kembali.
Pihak keluarganya melalui salah satu cucunya I Kadek Darsana sebelumnya melaporkan sang kakek menghilang, ke Polsek Abang, Kamis (8/6) meninggalkan rumah awalnya mengaku hendak menonton sabungan ayam, ternyata tidak kunjung kembali.
Petani I Ketut Pica yang menemukan sesosok jenazah dalam kondisi kering di alur Sungai Bias, tepatnya di dalam goa kecil di bawah bongkahan batu, bagian kedua kakinya tinggal tulang dan kulit, sedangkan badannya masih mengenakan jaket hitam.
I Ketut Pica kemudian mengabarkan kepada rekannya I Wayan Swastika, selanjutnya I Wayan Swastika melaporkan melalui telepon ke anggota Bhabinkamtibmas Desa Tulamben, Kecamatan Kubu Aipda I Gede Widiana, dan anggota Babinsa Desa Tulamben Serda I Gede Sulitra, maka datang petugas Polsek Kubu di bawah koordinasi Kapolsek AKP Ida Bagus Astawa bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Karangasem. Juga hadir anggota Bhabinkamtibmas Desa Datah, Kecamatan Abang Aiptu I Nyoman Putu.
Identifikasi tuntas pukul 13.00 Wita, selanjutnya petugas mengantar jenazah itu ke rumah duka di Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang.
Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa menerangkan, setelah berkoordinasi dengan keluarga korban, korban belakangan mengalami gangguan jiwa sejak istrinya meninggal. Sebelumnya pernah meninggalkan rumah, tetapi kembali lagi.
"Korban meninggal bisa saja karena kelelahan, terus berjalan jauh hingga tiba di alur Sungai Bias, hutan Gunung Agung. Mengenai penyebab lain meninggalnya korban, masih dalam penyelidikan," jelas Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa.
Sedangkan di tubuh korban lanjut AKP Ida Bagus Astawa tidak ada temuan tanda-tanda kekerasan sebagai penyebab kematian korban. Meski demikian, tetap melakukan penyelidikan.
Sedangkan dari pihak keluarga korban melalui salah satu cucu I Kadek Darsana, sang kakek belakangan mengalami gangguan jiwa, sejak istrinya meninggal.
Saat meninggalkan rumah, sang kakek mengatakan hendak nonton sabungan ayam. "Pamit nonton sabungan ayam ternyata tidak pulang-pulang," katanya. 7 k16
I Ketut Pica kemudian mengabarkan kepada rekannya I Wayan Swastika, selanjutnya I Wayan Swastika melaporkan melalui telepon ke anggota Bhabinkamtibmas Desa Tulamben, Kecamatan Kubu Aipda I Gede Widiana, dan anggota Babinsa Desa Tulamben Serda I Gede Sulitra, maka datang petugas Polsek Kubu di bawah koordinasi Kapolsek AKP Ida Bagus Astawa bersama Tim Identifikasi Satreskrim Polres Karangasem. Juga hadir anggota Bhabinkamtibmas Desa Datah, Kecamatan Abang Aiptu I Nyoman Putu.
Identifikasi tuntas pukul 13.00 Wita, selanjutnya petugas mengantar jenazah itu ke rumah duka di Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang.
Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa menerangkan, setelah berkoordinasi dengan keluarga korban, korban belakangan mengalami gangguan jiwa sejak istrinya meninggal. Sebelumnya pernah meninggalkan rumah, tetapi kembali lagi.
"Korban meninggal bisa saja karena kelelahan, terus berjalan jauh hingga tiba di alur Sungai Bias, hutan Gunung Agung. Mengenai penyebab lain meninggalnya korban, masih dalam penyelidikan," jelas Kapolsek Kubu AKP Ida Bagus Astawa.
Sedangkan di tubuh korban lanjut AKP Ida Bagus Astawa tidak ada temuan tanda-tanda kekerasan sebagai penyebab kematian korban. Meski demikian, tetap melakukan penyelidikan.
Sedangkan dari pihak keluarga korban melalui salah satu cucu I Kadek Darsana, sang kakek belakangan mengalami gangguan jiwa, sejak istrinya meninggal.
Saat meninggalkan rumah, sang kakek mengatakan hendak nonton sabungan ayam. "Pamit nonton sabungan ayam ternyata tidak pulang-pulang," katanya. 7 k16
1
Komentar