Desa Adat Pecatu Bagikan 65 Ton Beras ke Krama
MANGUPURA, NusaBali - Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan membagikan 65 ton beras kepada krama, Senin (31/7).
Pembagian beras ini sebagai bentuk kepedulian terhadap krama yang sudah turut serta dan berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan.
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, mengatakan pembagian beras ini agar krama juga ikut merasakan kebahagiaan, meski apa yang disalurkan tidak terlalu banyak. Pihaknya berharap, apa yang diberikan bisa membantu meringankan beban krama saat momentum Hari Raya Galungan. “Adapun total beras yang disalurkan mencapai total 65 ton. Pembagian ini bagian dari bentuk kepedulian desa adat kepada krama,” kata Sumerta, Senin (31/7).
Bantuan dari Desa Adat Pecatu menyasar sedikitnya 3.200 krama. Masing masing mendapatkan sebanyak 25 kilogram beras. Selain krama ngarep pembagian beras ini juga menyasar krama pensiun, KK mandiri, sebatang kara serta penyandang disabilitas. Untuk janda dan duda, sebatang kara dan disabilitas mendapat masing-masing 10 kilogram beras.
“Untuk jenis beras yang diberikan dipilih jenis beras yang mempunyai kualitas baik. Ini sudah menjadi keputusan memberikan kualitas yang terbaik untuk krama,” kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.
Masih menurut Sumerta, selama ini dana yang masuk ke desa adat dari sektor pariwisata dikembalikan lagi ke krama dalam bentuk beras. “Dengan bantuan ini diharapkan dapat dirasakan langsung oleh krama. Apalagi saat ini usaha-usaha di desa adat sudah mulai menggeliat,” katanya.
Ke depan, lanjut Sumerta, bantuan seperti ini akan terus ditingkatkan. Termasuk juga dana punia yang masuk ke desa adat, nantinya akan disalurkan untuk meringankan beban krama. “Untuk punia-punia yang masuk juga dikembalikan ke krama. Yang mana setiap kegiatan di Pura Paibon, pawiwahan dan ngaben serta kegiatan adat lain juga diberikan bantuan melalui dana ini. Astungkara, ada sedikit kita berbagi. Ada banyak juga kita berbagi. Suka duka kita rasakan bersama,” kata Sumerta.
Sumerta lebih lanjut mengatakan, selama ini krama terlibat langsung dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Pecatu. Seperti diketahui, di Desa Adat Pecatu, hampir semua pendapatan bersumber dari pariwisata. Untuk itu, ke depan sebagai upaya menjaga seni dan budaya dalam mendukung sektor pariwisata di Desa Pecatu, desa adat memiliki program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dilakukan melalui pasraman. Program pasraman ini, kata dia, menjadi penting di tengah masifnya perkembangan teknologi yang mulai menggerus tradisi dan budaya.
“Melalui program pasraman ini diharapkan bisa membangkitkan kreativitas anak-anak muda untuk melakukan kegiatan positif. Terutama untuk menunjang dan melestarikan tradisi dan budaya Bali, termasuk juga untuk menunjang kegiatan adat,” kata Sumerta.
Sementara, Kelian Tempekan Bangbang Kembar Ketut Wijana mewakili warga penerima bantuan mengaku sangat bahagia dengan adanya bantuan ini. Apalagi di saat persiapan menjelang hari raya. Ke depan, pihaknya berharap bantuan seperti ini bisa rutin dilakukan dan juga terus meningkat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada desa adat atas bantuan ini, karena sangat berguna bagi kami saat Hari Raya Galungan ini,” ujarnya. 7 dar
Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta, mengatakan pembagian beras ini agar krama juga ikut merasakan kebahagiaan, meski apa yang disalurkan tidak terlalu banyak. Pihaknya berharap, apa yang diberikan bisa membantu meringankan beban krama saat momentum Hari Raya Galungan. “Adapun total beras yang disalurkan mencapai total 65 ton. Pembagian ini bagian dari bentuk kepedulian desa adat kepada krama,” kata Sumerta, Senin (31/7).
Bantuan dari Desa Adat Pecatu menyasar sedikitnya 3.200 krama. Masing masing mendapatkan sebanyak 25 kilogram beras. Selain krama ngarep pembagian beras ini juga menyasar krama pensiun, KK mandiri, sebatang kara serta penyandang disabilitas. Untuk janda dan duda, sebatang kara dan disabilitas mendapat masing-masing 10 kilogram beras.
“Untuk jenis beras yang diberikan dipilih jenis beras yang mempunyai kualitas baik. Ini sudah menjadi keputusan memberikan kualitas yang terbaik untuk krama,” kata Sumerta yang juga anggota DPRD Badung ini.
Masih menurut Sumerta, selama ini dana yang masuk ke desa adat dari sektor pariwisata dikembalikan lagi ke krama dalam bentuk beras. “Dengan bantuan ini diharapkan dapat dirasakan langsung oleh krama. Apalagi saat ini usaha-usaha di desa adat sudah mulai menggeliat,” katanya.
Ke depan, lanjut Sumerta, bantuan seperti ini akan terus ditingkatkan. Termasuk juga dana punia yang masuk ke desa adat, nantinya akan disalurkan untuk meringankan beban krama. “Untuk punia-punia yang masuk juga dikembalikan ke krama. Yang mana setiap kegiatan di Pura Paibon, pawiwahan dan ngaben serta kegiatan adat lain juga diberikan bantuan melalui dana ini. Astungkara, ada sedikit kita berbagi. Ada banyak juga kita berbagi. Suka duka kita rasakan bersama,” kata Sumerta.
Sumerta lebih lanjut mengatakan, selama ini krama terlibat langsung dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Pecatu. Seperti diketahui, di Desa Adat Pecatu, hampir semua pendapatan bersumber dari pariwisata. Untuk itu, ke depan sebagai upaya menjaga seni dan budaya dalam mendukung sektor pariwisata di Desa Pecatu, desa adat memiliki program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dilakukan melalui pasraman. Program pasraman ini, kata dia, menjadi penting di tengah masifnya perkembangan teknologi yang mulai menggerus tradisi dan budaya.
“Melalui program pasraman ini diharapkan bisa membangkitkan kreativitas anak-anak muda untuk melakukan kegiatan positif. Terutama untuk menunjang dan melestarikan tradisi dan budaya Bali, termasuk juga untuk menunjang kegiatan adat,” kata Sumerta.
Sementara, Kelian Tempekan Bangbang Kembar Ketut Wijana mewakili warga penerima bantuan mengaku sangat bahagia dengan adanya bantuan ini. Apalagi di saat persiapan menjelang hari raya. Ke depan, pihaknya berharap bantuan seperti ini bisa rutin dilakukan dan juga terus meningkat.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada desa adat atas bantuan ini, karena sangat berguna bagi kami saat Hari Raya Galungan ini,” ujarnya. 7 dar
Komentar