Sedimentasi Tukad Mati Tinggi
Legian Rencanakan Rapat Koordinasi dengan BWS Bali-Penida
Pengerukan sedimentasi dinilai perlu dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi banjir di kawasan Legian.
MANGUPURA, NusaBali
Kondisi sedimentasi di alur Tukad Mati kembali tinggi, sehingga mengakibatkan terjadi pendangkalan. Dikhawatirkan bila tidak dikeruk berpotensi memicu banjir saat hujan mengguyur, terlebih saat berbarengan dengan rob.
Pihak Kelurahan Legin pun berencana segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dalam waktu dekat, guna membahas rencana pengerukan sedimentasi tersebut. Hal ini demi mengantisipasi terjadi banjir di kawasan Legian.
Lurah Legian Putu Eka Martini, mengatakan kondisi sedimentasi di alur Tukad Mati sudah mulai tinggi. Sebelumnya memang sempat dilakukan pengerukan, namun sudah berlangsung cukup lama, sehingga perlu segera dikeruk kembali.
Menurut dia, kondisi Tukad Mati pada bagian hulu merupakan aliran persawahan, sehingga membuat sedimentasi cukup tinggi. Karena itu, diperlukan pemeliharaan secara berkala. “Sedimentasinya memang cukup tinggi. Jadi perlu pemeliharaan rutin,” katanya, Kamis (3/7).
Pemkab Badung, lanjut Martini, pernah berupaya untuk melakukan pengerukan sedimentasi, hanya saja karena merupakan kewenangan BWS Bali-Penida, maka belum bisa dilakukan. “Pihak BWS sendiri berjanji akan mengeruk sedimentasi pada Februari, namun sampai saat ini belum juga dilakukan,” sebutnya.
“Rencananya kami akan menggelar rapat koordinasi pada Agustus ini untuk membahas sedimentasi Tukad Mati. Semoga pihak BWS Bali-Penida dapat memberikan kepastian rencana pengerukan,” harap Martini.
Lebih lanjut dikatakan, koordinasi dengan BWS Bali-Penida terkait rencana pengerukan sedimentasi Tukad Mati sangat diperlukan. Sebab, LPM Legian dalam waktu dekat berencana mengadakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kelurahan Legian. Salah satu agendanya yakni mengadakan lomba memancing di Tukad Mati.
“Tetapi lantaran pengerukan sedimentasi itu belum dilakukan, secara tidak langsung menjadi kendala yang dihadapi. Makanya kami segera akan melakukan koordinasi dengan pihak BWS Bali-Penida. Kami berharap pengerukan sedimentasi di Tukad Mati segera dilakukan,” harap Matini. 7 asa
Kondisi sedimentasi di alur Tukad Mati kembali tinggi, sehingga mengakibatkan terjadi pendangkalan. Dikhawatirkan bila tidak dikeruk berpotensi memicu banjir saat hujan mengguyur, terlebih saat berbarengan dengan rob.
Pihak Kelurahan Legin pun berencana segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dalam waktu dekat, guna membahas rencana pengerukan sedimentasi tersebut. Hal ini demi mengantisipasi terjadi banjir di kawasan Legian.
Lurah Legian Putu Eka Martini, mengatakan kondisi sedimentasi di alur Tukad Mati sudah mulai tinggi. Sebelumnya memang sempat dilakukan pengerukan, namun sudah berlangsung cukup lama, sehingga perlu segera dikeruk kembali.
Menurut dia, kondisi Tukad Mati pada bagian hulu merupakan aliran persawahan, sehingga membuat sedimentasi cukup tinggi. Karena itu, diperlukan pemeliharaan secara berkala. “Sedimentasinya memang cukup tinggi. Jadi perlu pemeliharaan rutin,” katanya, Kamis (3/7).
Pemkab Badung, lanjut Martini, pernah berupaya untuk melakukan pengerukan sedimentasi, hanya saja karena merupakan kewenangan BWS Bali-Penida, maka belum bisa dilakukan. “Pihak BWS sendiri berjanji akan mengeruk sedimentasi pada Februari, namun sampai saat ini belum juga dilakukan,” sebutnya.
“Rencananya kami akan menggelar rapat koordinasi pada Agustus ini untuk membahas sedimentasi Tukad Mati. Semoga pihak BWS Bali-Penida dapat memberikan kepastian rencana pengerukan,” harap Martini.
Lebih lanjut dikatakan, koordinasi dengan BWS Bali-Penida terkait rencana pengerukan sedimentasi Tukad Mati sangat diperlukan. Sebab, LPM Legian dalam waktu dekat berencana mengadakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kelurahan Legian. Salah satu agendanya yakni mengadakan lomba memancing di Tukad Mati.
“Tetapi lantaran pengerukan sedimentasi itu belum dilakukan, secara tidak langsung menjadi kendala yang dihadapi. Makanya kami segera akan melakukan koordinasi dengan pihak BWS Bali-Penida. Kami berharap pengerukan sedimentasi di Tukad Mati segera dilakukan,” harap Matini. 7 asa
Komentar